JAKARTA – Perkembangan penanganan pandemi COVID-19 per 31 Oktober 2021 secara nasional, angka kesembuhan harian bertambah mencapai 497 orang sembuh per hari. Adanya penambahan hari ini meningkatkan angka kumulatif kesembuhan hingga menembus angka 4 juta orang sembuh atau tepatnya 4.088.635 orang (96,3%).
Sejalan dengan itu, kasus aktif atau pasien positif yang masih membutuhkan perawatan medis, bertambah lagi sebanyak 9 kasus dan totalnya menjadi 12.318 kasus (0,3%). Sementara pasien terkonfirmasi positif (RT-PCR/TCM dan rapid antigen), hari ini bertambah sebanyak 523 kasus dan kumulatifnya, atau jumlah pasien terkonfirmasi positif yang tercatat sejak kasus pertama hingga hari ini mencapai 4.244.358 kasus.
Disamping itu, pasien meninggal juga bertambah lagi sebanyak 17 kasus dan kumulatifnya mencapai 143.405 kasus (3,4%). Selain itu, dari hasil uji laboratorium per hari, spesimen selesai diperiksa (RT-PCR/TCM dan rapid test antigen) per hari sebanyak 202.073 spesimen dengan jumlah suspek sebanyak 5.053 kasus.
Untuk perkembangan program vaksinasi, penerima vaksin ke-1 bertambah sebanyak 510.430 orang dengan totalnya sudah melebihi angka 119 juta orang atau 119.662.248 orang. Sedangkan penerima vaksinasi ke-2 bertambah 408.295 orang dan totalnya meningkat melebihi 73 juta orang atau angka tepatnya 73.698.983 orang. Serta penerima vaksin ke-3 bertambah 3.795 orang dan kumulatifnya melebihi 1,1 juta orang atau 1.134.117 orang. Untuk target sasaran vaksinasi berada di angka 208.265.720 orang.
Lebih lanjut, melihat perkembangan penanganan per provinsi, terdapat lima provinsi menambahkan pasien sembuh harian tertinggi. Provinsi DKI Jakarta menambahkan 78 orang dan kumulatifnya 847.001 orang, diikuti Jawa Timur menambahkan 64 orang dan kumulatifnya 368.179 orang, Jawa Barat menambahkan 53 orang dan kumulatifnya 689.711 orang, Jawa Tengah menambahkan 50 kasus dan kumulatifnya 453.078 kasus serta Kalimantan Barat menambahkan 31 kasus dan kumulatifnya 39.982 orang.
Lalu, pada penambahan kasus terkonfirmasi positif harian terdapat 5 provinsi dengan angka tertinggi. Yakni di DKI Jakarta menambahkan 113 kasus dan kumulatifnya 861.540 kasus, diikuti Jawa Barat menambahkan 100 kasus dan kumulatifnya 705.829 kasus, Jawa Timur menambahkan 57 kasus dan kumulatifnya 398.268 kasus, Jawa Tengah menambahkan 54 kasus dan kumulatifnya 485.110 kasus serta Banten menambahkan 28 kasus dan kumulatifnya 132.344 kasus.
Untuk sebaran kasus aktif, provinsi dengan angka tertinggi berada di Jawa Tengah sebanyak 1.901 kasus, Papua sebanyak 1.720 kasus, Jawa Barat sebanyak 1.422 kasus DKI Jakarta sebanyak 957 kasus dan Kalimantan Utara sebanyak 895 kasus.
Selain itu, terdapat 5 provinsi dengan angka kematian harian tertinggi diantaranya di Jawa Tengah menambahkan 4 kasus dan kumulatifnya 30.131 kasus, diikuti Jawa Timur menambahkan 3 kasus dan kumulatifnya 29.622 kasus, Bali menambahkan 3 kasus dan kumulatifnya 4.026 kasus, Aceh menambahkan 2 kasus dan kumulatifnya 2.055 kasus serta Jawa Barat menambahkan 1 kasus dan kumulatifnya 14.696 kasus.
Disamping itu, hasil uji per hari jejaring laboratorium berbagai wilayah, jumlah kumulatif spesimen selesai diperiksa mencapai 46.726.472 spesimen. Terdiri dari spesimen positif (kumulatif) sebanyak 7.871.547 spesimen dan spesimen negatif (kumulatif) sebanyak 37.155.810 spesimen. Positivity rate spesimen (NAA dan Antigen) harian di angka 0,38% dan positivity rate spesimen mingguan (24 – 30 Oktober 2021) di angka 0,45%. Sementara spesimen invalid dan inkonklusiv (per hari) berjumlah 34 spesimen.
Untuk jumlah orang yang diperiksa per hari ini ada 126.954 orang dan kumulatifnya 31.236.013 orang. Lalu pada hasil terkonfirmasi negatif jumlah kumulatifnya meningkat menjadi 26.991.655 orang termasuk tambahan hari ini sebanyak 126.431 orang. Sementara positivity rate (NAA dan Antigen) orang harian di angka 0,41% dan positivity rate orang mingguan (24 – 31 Oktober 2021) di angka 0,40%. Secara sebaran wilayah terdampak masih berada di 34 provinsi dan 510 kabupaten/kota.
Jakarta, 31 Oktober 2021
Tim Komunikasi Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional
[ISTA/ACU/YNT]
Sumber:covid19.go.id