ِﺴْـــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْﻢ
اَلسَلامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اَللهِ وَبَرَكاتُهُ
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمٰوٰتُ السَّبْعُ وَا لْاَ رْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّ ۗ وَاِ نْ مِّنْ شَيْءٍ اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهٖ وَلٰـكِنْ لَّا تَفْقَهُوْنَ تَسْبِيْحَهُمْ ۗ اِنَّهٗ كَا نَ حَلِيْمًا غَفُوْرًا
tusabbihu lahus-samaawaatus-sab’u wal-ardhu wa mang fiihinn, wa im ming syai-in illaa yusabbihu bihamdihii wa laakil laa tafqohuuna tasbiihahum, innahuu kaana haliiman ghofuuroo
“Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun.” (QS. Al-Isra’ 17: Ayat 44)
Dikisahkan bahwa ada seekor burung pipit yang bertasbih mensucikan Allah setiap hari, namun beberapa hari berlalu suara tasbihnya tidak lagi terdengar…
Maka para Malaikatpun bertanya :” Ya Rabb mengapa suara tasbih burung pipit itu tidak terdengar lagi?”
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjawab :” kalian akan segera tahu jawabannya , sebentar lagi ia akan datang dan mengadu kepadaku, karena Ia tidak punya tempat mengadu selain aku”
Tak berapa lama berselang, burung pipit itu terlihat berdiri di atas ranting sebatang pohon, para malaikat mengamati dan menunggu apa gerangan yang akan diucapkan burung itu, namun ternyata ia hanya diam…
Kemudian Allah berkata kepadanya : “sampaikanlah apa hal gerangan yang menyesakkan dadamu !”
“Ya Rabb aku punya sebuah sarang kecil tempat beristirahat, engkau telah mengambilnya, engkau kirimkan angin kencang yang memporak porandakan semuanya” ucap burung pipit itu sambil mengucurkan air mata menahan rasa sedih yang sangat dalam, yang membuat penduduk langit terdiam penuh haru…
Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian berkata : “Sebetulnya ketika kamu sedang terlelap, ada seekor ular yang mendekati sarangmu siap memangsa, maka sengaja kukirimkan angin untuk membalikkan sarangmu agar kamu terbangun, terbang dan selamat, betapa besarnya ancaman yang telah kujauhkan darimu… !
“Air mata burung pipit itu semakin menggenang, kali ini bukan karena sedih dan kecewa, namun karena sangat terharu, suara tangisnya membelah keheningan langit : ” alangkah lembutnya engkau ya Rabb !!
RENUNGAN:
Jangan sedih ketika Allah menghalangimu untuk mendapatkan sesuatu yang engkau cintai, andai engkau menyadari bagaimana Allah mengatur urusanmu niscaya hatimu akan larut dalam cintaNya.
Segala puji bagi Allah atas segala kondisi,
Segala puji bagi Allah yang telah menjauhkan dari diriku hall hal yang aku sukai,
Sekarang aku menyadari bahwa semua itu akan menyengsarakanku…
Kajian UAH/Fitria Syarifuddin