Husnul khatimah, artinya mengakhiri kehidupan dengan cara yang baik. Husnul khatimah adalah impian semua orang tentunya.
Namun banyak orang salah kaprah memaknai husnul khatimah. Sebagian orang mengira husnul khatimah adalah mati dalam keadaan tersenyum, atau mati dalam keadaan tidak merasakan sakit, atau mati dalam keadaan wangi dan semisalnya.
Padahal para Nabi saja mereka wafat dalam keadaan berat. Sebagian sahabat Nabi wafat di medan perang dalam keadaan jasadnya dicabik-cabik oleh orang kafir sampai tidak dikenali lagi wajahnya.
Namun mereka semua pemilik husnul khatimah.
Maka husnul khatimah bukan dilihat dari cara meninggalnya seseorang.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إذا أراد الله بعبدٍ خيرًا استعمَلَه، قيل: كيف يَستعملهُ؟ قال: يُوفِّقه لعملٍ صالحٍ قبل الموت، ثم يَقبضُه عليه
“Jika Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba maka Allah akan membuat ia sibuk dalam ketaatan. Para sahabat bertanya bagaimana maksudnya? Nabi menjawab: Allah beri taufik hamba tersebut untuk melakukan amal shalih sebelum meninggal, kemudian Allah cabut nyawanya” (HR. At Tirmidzi. Shahih Al Jami’ no. 305).
Dalam hadits lain, dari Abu ‘Inabah Al Khulani radhiallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إذا أراد اللهُ بعبدٍ خيرًا عَسَلَهُ قيل: وما عَسَلهُ؟ قال: يفتحُ له عملًا صالحًا قبل موتِه ثم يقبضُه عليه
“Jika Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, maka akan pekerjakan dia”. Para sahabat bertanya: “Apa yang dimaksud dengan dipekerjakan?”. Nabi menjawab: “Allah akan mudahkan baginya untuk beramal shalih sebelum matinya, kemudian setelah itu ia dicabut nyawanya” (HR. Ahmad no. 17819, Shahih Al Jami’ no. 307).
Dalam hadits lain, dari Abu Umamah Al Bahili radhiallahu’anhu, bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
إذا أرادَ اللهُ بعبدٍ خيرًا طهَّرَهُ قبلَ موتِه قالُوا : وما طَهُورُ العبدِ ؟ قال : عملٌ صالِحٌ يُلهِمُهُ إيّاهُ حتى يَقبِضَهُ عليهِ
“Jika Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, maka Allah akan sucikan ia sebelum ia mati”. Para sahabat bertanya: “Bagaimana Allah menyucikan ia?”. Nabi bersabda: “Yaitu dengan amalan shalih yang Allah ilhamkan kepadanya sehingga ia mati di atas amal shalih tersebut” (HR. Ath Thabarani no. 7900, Shahih Al Jami’ no. 306).
Dari hadits-hadits di atas, para ulama mengatakan bahwa husnul khatimah adalah ketika seorang hamba diberikan taufik oleh Allah sebelum matinya untuk berhenti dari perkara-perkara yang membuat Allah murka dan bersegera untuk melakukan ketaatan serta istiqamah di atas ketaatan sampai akhirnya ia mati.
Sumber: /chat.whatsapp.com/HjwHppThWzk8xNTxnlxT7m
Semoga Allah ta’ala menganugerahkan kepada kita husnul khatimah.