Tuntas sudah rangkaian acara kami di kampus UII yang melelahkan namun sangat produktif, dan membahagiakan.
Acara “bedhol kampus FH UII, (gedung kampus yg megah dan membanggakan)
dilanjutkan Sarasehan “Penegakan Hukum yg berkeadilan”,
Dan Audiesi DPP IKA UII dengan Pengurus Badan Wakaf dan pihak Rektoriat,
Setelah itu kami menyempatkan mampir ke komisariat HMI FH UII.
Di tempat inilah dahulu kami memulai penggemblengan diri dan kehidupan sebagai aktivis mahasiswa. Ketika menjalaninya dulu, kami belum terlalu menyadari apa sesungguhnya yang sedang kami lakukan, selain sekadar mengikuti kata hati dan hasrat berbuat sesuatu yang berguna bagi diri sendiri dan orang banyak.
Jauh belakangan barulah perlahan-lahan kami menyadari betapa banyaknya mendapatkan keterampilan berorganisasi, semangat dan kesadaran juang, bahkan “ilmu kehidupan” yang manfaat-manfaatnya terus kami nikmati dan hayati sebagai bagian penting dari sejarah hidup personal dan profesional kami.
Betapa sulit kami mengungkapkan rasa terima kasih dalam bahasa biasa kepada HMI dan para pejuang besar pendirinya.
Di kantor komisariat yang sederhana, kami bertemu dgn adik-adik mahasiswa yang berjarak puluhan tahun dengan kami, tapi mata mereka yang memancarkan semangat yang sama mengingatkan masa lalu kami sendiri.
Semoga mereka kelak lebih baik lagi dibanding kami dalam segala hal. Ombak yang menderu di belakang, kata alm. Syarief Hamid, harus lebih besar dibanding ombak di depan.
Rasa persaudaraan yang begitu kental di HMI membuat kami seakan tiada berjarak. Dialog kami yang hangat berlangsung egaliter dan penuh persaudaraan.
Adik-adik HMI, tetaplah kalian menjalani kehidupan sebagai aktivis yang kritis. Jangan pernah gentar untuk menyatakan kebenaran kepada penguasa.
Ari Yusuf Amir