﷽السلام عليكم ورحمةﷲوبرکاته
Direndahkan kita tidak akan mungkin jadi sampah.
disanjungpun kita tidak akan mungkin jadi rembulan yang bersinar terang, maka. jangan risaukan omongan orang tentang kita.
Sebab, setiap orang membaca dan menilai kita dengan pemahaman dan pengalaman yang berbeda.
Teruslah melangkah selama kita di jalan yang benar, meski terkadang kebaikan tidaklah selalu dihargai. tidak usah repot-repot menjelaskan tentang dirimu, sebab yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu.
Hidup itu bukan tentang siapa yang terbaik, tapi tentang siapa yang mau berbuat baik, jika dijahati orang jangan berfikir untuk membalas dendam, tetapi berpikirlah cara membalasnya dengan kebaikan, jadi teruslah belajar untuk bersabar.
“Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran.”
(HR. Al Bukhari).
Sabar itu bukan seberapa lama kita menunggu, seberapa berat kita ditekan, seberapa pahit kita di uji.
Tapi seberapa hebat tekanan itu mampu mengasah kita meng create gagasan dan ketrampilan diri untuk lepas dari tekanan tersebut.
Karena orang yang lemah imannya berkata: sabar itu ada batasnya, tapi bagi orang yang beriman sabar itu tanpa batas.
Semoga kita termasuk orang-orang yang sabar.
Barakallahu fiikum.
Airiya Rahmadhani