Seimbangkan hati dan akal-pikiranmu agar hidupmu lurus . Letakkan sedikit rasa di hatimu dengan pikiranmu.
Tidak ada perbeda’an antara orang yang membaca dengan orang yang tidak membaca , selama dia tidak memiliki rasa kasih dan kemanusiaan.
Kerena orang yang paling banyak mendapat maaf dari Allah , adalah orang yang banyak mengasihi dan memaafkan orang lain.
Janganlah pernah marah pada orang tuamu yang hanya untuk menyenangkan orang lain . Orang lain tidak menghabiskan hidup mereka untukmù , namun untuk keluarga mereka sendiri.
Agama tidak bisa dijadikan alat untuk menyakiti orang lain dengan dasar apapun dan dalil yang manapun.
tapi orang – orang sekarang ini lebih bayak mempergunakan ilmu yang dimiliki untuk menghina , menyudutkan , menyakiti dan membingungkan atas nama Agama yang diyakini.
yang lebih parah lagi , dia dibayar , hanya untuk mengacaukan orang – orang yang ber-Agama yang sudah mapan , dan meng-atasnamakan perintah Tuhan.
Situkang pidato kesana kemari hanya tujuan sebuah Materi dan kesenangan – kesenangan duniawi ? , dari pada nilai ke-ulama’anya yang bernilai uswah chasanah dari sang Rasul.
Allah menitipkan pesan yang luar biasa kepada kita apabila menyeru sampaikan sesuatu dengan cara bil hikmah.
Cara bicara atau menyampaikan sesuatu itu sangatlah penting , apalagi berdakwah , Jika pun orang tidak menerima kebenaran yang kita bawakan , bukan berarti harus bermusuhan , menyalah-nyalahkan dengan keras , mencak-mencak yang justru kita terlihat sombong.
Tidak sama keyakinan bukan berarti harus bermusuhan . Yang sekarang baik belum tentu akhirnya baik . Yang sekarang jelek , belum tentu akhirnya jelek . Maka cara-cara dialog yang mengundang permusuhan harus dihindari.
Untuk apa pula keras dan bermusuhan kepada orang yang berbeda keyakinan. Toh setiap orang tidak bertanggung-jawab atas dosa yang orang lain perbuat.
“Katakanlah : “Kamu tidak akan ditanya ( bertanggung jawab ) tentang dosa yang kami perbuat dan kami tidak akan ditanya (pula) tentang apa yang kamu perbuat”. ( QS Saba’ : 25 )
Cara keras dalam berdakwah apalagi dengan menyalahkan itu Sangatlah MURAHAN. Bisa-bisa justru membuat ente mati gaya. Maka gunakanlah cara berkelas seperti contoh dalam al-Qur’an dan Rasulnya.
Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam pun banyak mencontohkan Bagaimana orang terilhami dengan kebenaran yang dibawanya oleh sentuhan dan perlakuan yang sangat manusiawi.
Karena itu, sentuhan kemanusiaan itu lebih benilai ketimbang bedebat pakai dalil kitab suci dengan madzhab – madzhab yang diyakini . bahkan untuk sesuatu hal yang berbeda keyakinan dengan kita, teguhkan hatimu.
E m b u n B è n i n g.
Moch Anshary