بِسْـــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Banyak akibat buruk dari berbohong, selain hilangnya hidayah, Allah juga menyediakan azab pedih.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ ۙ فَزَا دَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًا ۚ وَلَهُمْ عَذَا بٌ اَلِيْمٌ ۙ بِۢمَا كَا نُوْا يَكْذِبُوْنَ
fii quluubihim marodhung fa zaadahumullohu marodhoo, wa lahum ‘azaabun aliimum bimaa kaanuu yakzibuun
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya itu; dan mereka mendapat azab yang pedih karena mereka berdusta.”
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 10)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Mendekati kiamat akan muncul para pendusta. Maka, berhati-hatilah terhadap mereka.”
(HR Muslim)
Hadits ini menggambarkan kondisi akhir zaman. Suatu kondisi yang tampaknya semakin terasa sekarang, seiring dengan melemahnya nilai-nilai iman.
BERBOHONG ATAU BERDUSTA ITU BUTUH KEPINTARAN ATAU KECERDASAN
TAPI MELAKUKANNYA ADALAH SEBUAH KEBODOHAN
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
ۚ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ مَنْ هُوَ مُسْرِفٌ كَذَّا بٌ
..innalloha laa yahdii man huwa musrifung kazzaab
“..Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang yang melampaui batas dan pendusta.”
(QS. Ghafir 40: Ayat 28)
Mualaf Indonesia/Imam Suci Awan