ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۙ
Adakalanya seseorang berdusta demi mendapatkan berbagai manfaat.
Dalam hitungan matematis, pembohong itu merasa mendapat keuntungan dengan menipu. Karena dia mendapatkan selisih keuntungan dari takaran, timbangan maupun kualitas barang.
Dan Nabi telah mengabarkan kerugian yang dialami oleh orang yang berjual beli dengan dusta,
الْبَيِّعَانِ بِالْخِيَارِ مَا لَمْ يَتَفَرَّقَا، فَإِنْ صَدَقَا وَبَيَّنَا بُورِكَ لَهُمَا فِي بَيْعِهِمَا، وَإِنْ كَذَبَا وَكَتَمَا مُحِقَتْ بَرَكَةُ بَيْعِهِمَا
“Dua orang yang bertransaksi jual beli itu punya hak khiyar (memilih) selama belum berpisah. Bila keduanya jujur dan menerangkan (apa adanya), maka keduanya akan diberi barakah dalam jual belinya. Tapi bila mereka berdusta dan menyembunyikan (cacat) maka akan dihilangkan keberkahan jual beli keduanya.” (HR Bukhari)
Dusta akan melenyapkan keberkahan dan kemanfaatan rejeki, mendatangkan kesulitan dan kesempitan, serta menghilangkan kepercayaan pelanggan terhadapnya.
Dan tatkala orang-orang telah mengetahui pedagang yang suka mengelabuhi, maka takkan ada lagi yang sudi untuk berjual beli.
Semoga ini menjadikan renungan untuk diri agar mampu hilangkan sikap demikian di setiap perkara.
Berfikir merupakan cermin untuk melihat apa-apa yang baik dan yang buruk pada dirimu.
Ya Allah..
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي
Ampunilah dosaku, berilah rahmat kepadaku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rizki dan berilah aku petunjuk
Aamiin..
Sumber Doa :
Hr. Ahmad
Wassallam,
Barakallahu fiikum