Tatkala manusia mendapatkan kebahagiaan ia begitu senang bahkan cenderung lupa , namun begitu ia mendapatkan bala’ atau cobaan maka rintihan dan keluhan tak berkesudahan bahkan cenderung menyalahkan Tuhan .
Namun engkau tidak tahu bagaimana cara Allah menyayangi-mu terkadang bukan dengan memberi-mu hidup dalam limpahan harta . tetapi dengan hidup penuh kesederhanaan, Sebab Allah ingin meringankan hisab-mu.
Cara Allah menyayangi-mu terkadang bukan dengan segera memberi-mu kesembuhan dalam sakit yang engkau derita.
Tapi dengan cara tetap memberi-mu sakit , Sebab Allah ingin menghapus dosa-dosa-mu.
Cara Allah menyayangi-mu terkadang bukan dengan cara memberi-mu kebahagiaan dan kenyamanan.
Tapi dengan memberi mu berbagai musibah dan ujian.
Sebab Allah ingin meninggikan derajad-mu kelak di surga.
Cara Allah menyayangi-mu terkadang bukan dengan cara mengabulkan apa yang engkau inginkan Tapi dengan menunda do’a-mu atau menggantikan sesuatu yang lain , Sebab Allah tahu bahwa ada bahaya dibalik yang engkau minta.
Cara Allah menyayangi-mu terkadang bukan dengan cara seketika memberi-mu kemudahan atau kesuksesan , Tapi dengan memberi-mu berbagai kesulitan dan kegagalan.
Sebab Allah ingin memberi-mu banyak pahala dan sehingga kelak kau akan menyadari bahwa dibalik setiap kesulitan itu ada banyak pelajaran.
Untuk itu tetaplah berhusnudzon atau berprasangka yang baik kepada Allah , atas segala kesusahan , sakit , ujian , kesulitan dan kegagalan yang kau hadapi.
Karena jalan untuk menuju surga-Nya itu tak mudah.
Butuh ujian agar kita mendapatkan banyak pahala dari-Nya.
Butuh kesabaran agar kita mendapat ridho-Nya,
Butuh sakit agar kita mendapatkan ampunan-Nya,
Butuh pengorbanan agar kita mendapatkan kedudukan yang tinggi di surga-Nya.
Begitulah terkadang cara-cara Allah menyayangi kita …
Bahkan beberapa luka diciptakan untuk tidak sembuh , agar menjadi pelajaran bermakna dan jika kita Ikhlas , maka akan mendapat pahala dan kemuliaan.
Maka bersabarlah pada semua takdir yang engkau hadapi.
Sungguh pada akhirnya engkau akan mengerti bahwa dibalik semua yang telah Allah gariskan ternyata menyimpan banyak kebahagian dan kebaikan.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman :
قُلْ يٰعِبَا دِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوْا رَبَّكُمْ ۗ لِلَّذِيْنَ اَحْسَنُوْا فِيْ هٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَاَ رْضُ اللّٰهِ وَا سِعَةٌ ۗ اِنَّمَا يُوَفَّى الصّٰبِرُوْنَ اَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَا بٍ .
qul yaa ‘ibaadillaziina aamanuttaquu robbakum , lillaziina ahsanuu fii haazihid-dun-yaa hasanah , wa ardhullohi waasi’ah , innamaa yuwaffash-shoobiruuna ajrohum bighoiri hisaab.
“Katakanlah [ Muhammad ] , ‘ Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman ! Bertakwalah kepada Tuhanmu ‘ . Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan . Dan Bumi Allah itu luas . Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas” .
[ QS. Az-Zumar 39 : Ayat 10 ] .
Orang baik tidak akan berhenti berbuat baik meskipun kebaikan nya tidak dihargai.
Sebab yang ia cari bukan balasan dari manusia tetapi balasan dari Allah .
Orang baik setiap kali ia ingin menjadi buruk , mereka gagal.
Karena didalam hati mereka ada benih kecil yang disebut hati nurani , Dan itulah yang mencegahnya untuk berbuat tidak baik.
Diantara kesempurnaan kebaikan pada seseorang adalah ia menjadi pemilik kebaikan pada dirinya dan sebagai penyebar kebaikan pada manusia.
Wa Allahu a’lam.
Sumber: Sajak Islam/ Moch Anshary