Setiap Cobaan Datang Sebuah Proses Pendewasaan Diri |

‘ Deteksi ‘

Keyakinan  adalah  suatu  sikap  yang  ditunjukkan  oleh  manusia  saat  ia  merasa  cukup  tahu  dan  menyimpulkan  bahwa  dirinya  telah  mencapai  kebenaran.

Karena  keyakinan  merupakan  suatu  sikap , maka  keyakinan  seseorang  tidak  selalu  benar  atau  , keyakinan  semata  bukanlah  jaminan  kebenaran.

Kalimat  Diatas  Adalah  Makna  Dari Kata  Keyakinan . Masalahnya , ketika  engkau  yakin , sistem  syaraf  mu  akan  memunculkan  sensasinya.

Saat  orang  yang  engkau  percaya  memberi  informasi  bahwa  ada  yang  mencurangi  mu . Engkau  yakini  itu  sebagai  kebenaran.

Maka , sistem  syaraf  mu  otomatis  memicu  sensasi  rasa  sakit . Membuat  dada  mu  terasa  sesak .  Darah  mu  mendidih.

Ini  bukan  soal  benar  atau  tidak  adanya  orang  yang  mencurangimu . Engkau  belum  memasuki  dimensi  fakta . Engkau  masih  berada  dalam  dimensi  keyakinan  mu.

Ini  murni  tentang  cara  kerja  pikiran . Tentang  bagaimana , saat  pikiran  engkau  berada  dalam  keyakinan  .  maka  itu  menjadi  realita  dalam  dimensi  pikiran  mu.

Rasa  sakit , dada  yang  terasa  sesak , darah  yang  bergelora , adalah  nyata . Engkau  terjebak  dalam  sensasi  rasa . Engkau  merasa  sudah  berada  dalam  realita.  Dan  bagaimana  jika  informasi  itu sebuah   kebohongan … ?  .

Kita  kerap  membaca  ada  orang  yang  tampak  religius  sering  menyalahkan  orang  lain  dengan  kata-kata  kasar  untuk  menunjukkan  dirinyalah  yang  benar .

Jika  orang  lain  itu  tak  peduli  atau  membantah , orang  itu  marah . Tetapi  kemarahannya  tak  bisa  mengubah  orang  lain . Maka  orang  itu  menghasut  orang  lain  agar  ikut  marah  .

Agar  hasutan  berhasil , orang  itu  beretorika  tentang  perasaan  terancam , disudutkan , atau  dizalimi  dengan  harapan  dapat  simpati  .

Lama-lama  ia  percaya  bahwa  pihak  lain  yang  berbeda  itu  mengancam  agama  yang  dia  anut  . Padahal , orang  lain  itu  hanya  tak  setuju  dengan  pendapatnya  .

Hidup  orang  yang  mudah  merasa  terancam  oleh  apapun  yang  tidak  berkenan  di  hatinya  akan  jadi  terlalu  waspada  dan  pemarah .

Mereka  selalu  menengok  keluar , sehingga  jarang  menengok  ke  dalam  diri  untuk  mwnyadari  bahwa  sudah  begitu  lama  diri  dipermainkan  oleh  pikiran , prasangka , kebencian , dan  muslihat-muslihat  nafsu  yang  sangat  sulit  dilihat  kecuali  orang  mau  selalu  muhasabah  atau  mawas  diri  .

Jika  jumlah  diri  yang  mudah  dipermainkan  oleh  dirinya  sendiri  begitu  banyak , maka  lahirlah  dusta , fitnah , adu  domba  dan  saling  olok  yang  pada  akhirnya  bermusuhan .

Sebenarnya , bukankah  rasa  marah  dan  benci  itu  tidak  enak ?  Bukankah  dicaci  maki  itu  tidak  enak ?  Tetapi  mengapa  tetap  saling  kuat-kuatan  marah  dan  benci , jika  itu  hanya  menguatkan  nafs  amarah  dan  lawwamah ?

Jadi  siapa  yang  menganiaya  hati  kita  sehingga  mudah  terluka  hanya  oleh  perbedaan  dan  provokasi ?  Kitalah  yang  menganiaya  diri  sendiri  karena  asyik  bermain  dengan  nafs  rendah.

Kita  mencaci  maki  dan  membenci  hari  ini , dan  barangkali  hidup  kita  tetap  baik-baik  saja . Namun  benih  telah  ditanam.

Boleh  jadi  kita  bukan  yang  memetik  karena  kita  keburu  mati , anak  cucu  kita  yang  akan  merasakan  buah  dari  kebencian  yang  kita  tanam  hari  ini.

Apakah  kita  tega  jika  anak  anak  kita  kelak  saling  bunuh  karena  hasut  dan  kebencian  yang  kita  tumbuh-suburkan  hari  ini ?

Subhanaka  Inni  Kuntu  Minaddzalimin.

Mahasuci  Engkau  ya  Allah . Sesungguhnya  aku  adalah  orang  dzalim , mendzalimi  orang  lain , diri  sendiri , dan  bahkan  mendzalimi  keluarga  serta  anak  cucu  kami  melalui  contoh  tingkah  laku  buruk  kami.

 

Wa  Allahu  a’lam.

Sajak Islam/ Moch Anshary

Share Article:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like:


Notice: Undefined property: stdClass::$data in /home/fakt6635/public_html/wp-content/plugins/royal-elementor-addons/modules/instagram-feed/widgets/wpr-instagram-feed.php on line 4894

Warning: Invalid argument supplied for foreach() in /home/fakt6635/public_html/wp-content/plugins/royal-elementor-addons/modules/instagram-feed/widgets/wpr-instagram-feed.php on line 5567

Berita Terbaru

  • All Post
  • Autotekno
  • Beauty
  • Berita
  • Dunia
  • Ekonomi & Bisnis
  • Foto
  • Gaya Hidup
  • ILD
  • Konsultasi
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Photography
  • Redaksi
  • Sosok
  • Travel
  • Uncatagories
  • Warna
    •   Back
    • Politik
    • Hukum
    • Daerah
    • Pendidikan
    • Wawancara
    •   Back
    • Peluang Usaha
    • Entrepreneur
    •   Back
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Travelling & Kuliner
    •   Back
    • Motivasi
    • Inspirasi
    • Training & Seminar
    • Info Warga
    • Komunitas
Resep Pisang Rai

Resep Pisang Rai Oleh :@cookingwithhel   Bahan pisang rai: – pisang kepok matang 5-6 b…

“Sebuah Renungan”

Senikmat dan seindah apapun keburukan tetap tidak akan membawa keberuntungan, namun sekecil dan sederhana apapun…

FAKTAREVIEW

Mengulas Fakta Dibalik Berita

Join the family!

Sign up for a Newsletter.

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.
Edit Template

faktareview

Mengulas Fakta Dibalik Berita

Semoga konten-konten faktareview.com yag hadirkan bisa dinikmati, bisa memenuhi kebutuhan informasi serta bisa ikut membangun kesadaran masyarakat  menuju masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur.

Terimakasih Telah Berkunjung