Dirimu adalah hasil dari lingkunganmu.
Karena lingkunganmu membentuk cara berpikirmu, kebiasaanmu, keputusanmu.
Jika lingkunganmu baik, maka dirimu baik.
Jika lingkunganmu buruk, maka dirimu buruk.
Lingkungan yang sama maka hasilnya akan sama.
Jika ingin hasil yang berbeda? Ganti perkawananmu, ganti jaringanmu, ganti lingkunganmu.
Orang orang baik, hanya berasal dari pertemanan dan lingkungan yang baik.
Jika pertemanan dan lingkunganmu, tidak bisa menginspirasimu, sebenarnya itu bukan pertemanan tapi “penjara”.
Siapa temanmu dan lingkunganmu sangat menentukan sekali masa depanmu…
Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628).
Allahu a’lam. Barakallah fiikum.
@dewopakde
Komunitas Pengusaha Muslim