Setiap orang itu masing – masing memiliki kenangan , baik itu kenangan indah maupun buruk . Dan kenangan itu terkadang datang seperti pencuri , menyelinap tiba-tiba pada suatu waktu tertentu , tanpa kita undang , entah itu saat kita sendiri dalam sunyi , atau saat di keramaian , saat membaca , atau saat melihat tanpa sengaja foto-foto lama.
Kisah perjalanan kita , jika ditelusuri ke belakang , adalah semacam deretan kisah memori panjang.
Tetapi kenangan , bahkan dalam kenangan yang indah sekalipun , tak jarang menghadirkan duka , Kenangan manis dan indah sering menerbitkan rindu di hati , dan rasa rindu menimbulkan perasaan ingin menemui atau mengulangi kembali kenangan manis itu.
Tetapi seringkali rindu itu mesti harus ditahan , karena tak bisa segera diwujudkan , atau bahkan boleh jadi tak bisa terwujud sama sekali , seperti ketika engkau mengenang masa-masa indahmu dengan ayah dan ibumu yang telah tiada.
Demikian juga ter-kisahkan qiila wa qoola tentang komunikasi antara seorang mahluq yang akan hadir dari alam kandungan ke alam dunia.
Suatu ketika … seorang bayi siap di lahirkan ke dunia , menjelang diturunkan … dia betanya kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Bayi : ” paramalaikat disini mengatakan , bahwa besok engkau mengirimku ke dunia , tetapi … bagaimana cara saya hidup di sana , saya begitu kecil dan lemah”
Allah : ” aku telah memilih satu malaikat untukmu .. ia akan menjaga dan mengasihimu ”
Bayi : ” tapi disurga apa yang saya lakukan hanyalah bersenandung dan tertawa ini cukup bagi saya untuk bahagia ”
Allah : ” malaikatmu akan bersenandung dan terseyum untukmu setiap hari , dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan lebih bahagia ”
Bayi : ” dan apa yang dapat saya lakukan saat ingin bicara dengan mu ?”
Allah : ” malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdo’a ”
Bayi : ” saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat , siapa yang akan melindungi saya ”
Allah : ” malaikatmu akan melindungimu , dengan taruhan jiwanya sekalipun ”
Bayi : ” tapi saya akan bersidih karna tidak melihat engaku lagi ” ?
Allah : ” malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang aku , dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepadaku , walaupun sesungguhnya aku slalu berda di sisimu ” .
Saat itu surga begitu tenangnya .. sehinga suara di bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya.
Bayi : ” Wahai Tuhan … jika saya harus pergi sekarang , bisakah engkau memberitahuku , siapa malaikat dirumahku nanti ?”
Allah : ” kamu dapat memanggil nama malaikat itu … Ibu .. ”
kenanglah ibu yang menyayangimu … Sayangilah orang yang telah melahirkamu …
Untuk ibu yang slalu meneteskan air mata ketika kau pergi …
ingat lah engkau ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyayak dengan dua selimut membalut tubuhmu …
ingatlah engakau .. ketika jemari ibumu mengusap lembut kepalamu sebagai bentuk kasihnya …?
Dan ingatlah engaku ketika air mata menetes dari mata ibumu , ketika ia melihatmu terbaring sakit , seakan dia berkata wahai Tuhan , sembuhkan anakku dari penyakitnya dan sebagai gantinya biarlah diriku yang sakit …
Sesekali jenguklah ibumu yang menantikan kepulanganmu di rumah tempat kau dilahirkan …
ibu … yang ketika kau tak menyuruh untuk mencuci baju kecilmu …
Dengan senang dan tanpa marah – marah mencuci baju kotormu dan mencucikannya untukmu ..
lalu bagai mana dengan mu …
saat ibumu memohon pertolonganmu untuk mencucikan baju nya meski hanya sepotong .
disaat kau melupakannya … atau ,
mungkin kau tak memperhatiakannya
ibumu slalu menyebut namamu lewat do’a yang menyayat di tengah malam berbasuh air wudhu … kembalilah , mohonlah maaf pada ibumu yang slalu rindu akan senyummu …
jangan biarkan kau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang , ketika ibumu telah tiada …
Tak ada lagi di depan pintu yang menyambut kita , tak ada lagi senyuman indah .. tanda bahagia.
yang ada hanyalah kamar kosong yang tiada penguninya .. yang ada hanyalah baju yang di gantung di lemarinya ..
tak ada lagi .. dan ta’akan ada lagi .. yang akan meneteskan air mata mendo’akanmu di setiap hembusan nafasnya ..
pulanglah dan kembali lah segera .. peluklah ibumu yang selalu menyayangimu …
ciumlah kaki ibumu yang slalu merindukanmu …
dan berikanlah yang terbaik diakhir hayatnya …
rasa rindu itu tak pernah sirna dan selalu menyeruak didalam dada , seakan menghentikan detak jantung sistoll distool .
E m b u n B è n i n g
Sajak Islam/Moch Anshary