Siapa yang tidak kenal lele, ikan berkumis dan berkulit licin ini, semakin hari namanya makin bersinar saja. Coba lihat, berapa banyak warung pecel lele tersebar di kota anda? Ini menunjukan bahwa lele, merupakan ikan pilihan rakyat. Dulu memang lele hanya dikenal dikalangan bawah dan tidak banyak orang menyukainya selain kulitnya yang berlender dan licin, dagingnya juga lembek. Konon yang lebih menjijikan, ikan ini dipelihara di coberan dan memakan kotoran manusia. Anggapan itu keliru, lele yang kita konsumsi sekarang ini merupakan hasil budidaya. Saat ini lele sudah menjadi makanan pavorit, dan tidak mengenal kelas lagi, yang menyukainya mulai rakyat jelata hingga pejabat, dari kaki lima hingga hotel berbintang lima kini menyajikan menu berbahan lele. Lele juga telah diolah menjadi berbagai produk makanan jadi mulai dari abon, keripik, kerupuk, stick, baso, empe-empe, sosis hingga lele asap.
Lele adalah jenis ikan yang hidup di air tawar dan. Habitat aslinya adalah sungai dengan arus air tenang, telaga, rawa, waduk, sawah atau genangan-genagan air baik danau kecil atau kubangan. Ikan lele juga mampu hidup pada air yang tercemar, seperti got dan selokan pembuangan.
Pada dasarnya lele bersifat nokturnal, yaitu ikan yang menyukai tempat gelap dan aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Lele menyukai tempat sepi dan gelap. Pada siang hari, ikan ini lebih suka berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat persembunyian yang gelap berupa lubang-lubang ditepian sungai, di tepi rawa, pematang sawah, akar pohon, didalam lubang kayu atau kolam yang teduh dan tenang.
Di alam, di habitat aslinya ikan lele umumnya memijah pada musim penghujan, hal ini dikarenakan persediaan airnya cukup banyak serta kandungan oksigenya meningkat, sehingga memungkinkan dan merangsang mereka memijah. Selain itu, akibat hujan yang turun secara terus-menerus menyebabkan ranting-ranting atau rumput-rumputan kering yang ada disekitar dipinggiran kali akan digenaingi air, sehingga bisa digunakan untuk menepelkan telurnya.
Lele yang diternak kehidupannya berbeda dengan lele alam. Seluruh kehidupan lele budidaya sangat tergantung dari si peternak. Lele ternak tidak lagi bisa bersembunyi dan mencari makan sesukanya. Semuanya sudah ditentukan tempatnya, waktu makan dan jenis makanannya. Dan bila sudah cukup waktu dan ukurannya, maka lelepun siap untuk dipanen dan dijual. Bagi yang sudah matang kelamin, perkawinannyapun diatur oleh manusia.
Ikan lele memiliki berbagai ukuran, dari yang kecil hingga berukuran raksasa. Lele dumbo yang berasal dari Afrika bisa mencapi ukuran panjang hingga 2,5 m dengan bobot antara 7 – 10 kg per ekornya.
Venomena Langka, Ternyata Lele Bisa Juga Memijah Disiang Hari.
Umumnya lele peliharaan (dumbo) yang sudah matang gonat (siap pijah /kawin) berumur sekitar 1 – 1, 5 tahun dengan bobot antara 1 kg – 1,5 kg. Sebelum dipijahkan ada beberapa persiapan yang harus dilakukan yaitu:
Menyiapkan kolam pemijahan (perkawinan) yang telah diisi air (bening) dan dilengkapi kakaban (injuk) tempat menempel telur.
Kemudian induk jantan dan betina yang akan dipijahkan dimasukan kedalam kolam pemijahan sekitar pukul 15.00 -16.00,
Agar lele tidak meloncat, kolam pemijahan diberi pengaman berupa jaring atau ditutup menggunakan, seng atau triplek.
Supaya lele tidak merasa terganggu pada saat proses pemijahan, maka suasananya harus gelap atau tanpa lampu.
Lele biasanya melakukan perkawinan di malam hari. Bila suasana kolam pemijahan yang disediakan memenuhi syarat, nyaman dan pasangan yang kita taro ke dalam kolam pemijahan cocok, biasanya sekitar pukul 24.00 – hingga menjelang subuh, akan melakukan perkawinan. Selama pemijahan tersebut, tidak boleh ada gangguan, hal ini bisa menyebabkan lele batal memijah, karena merasa tidak nyaman.
Bila lele yang dipijahkan tidak cocok, biasanya akan berkelahi, yang lemah akan terluka, kemudian meloncat, oleh karena itu diberi pengaman. Lele yang meloncat akan mencari air, bila air tidak ditemukan, maka ia terus berjalan kesembarang arah menggunakan kedua patil dan ekornya, sehingga mengakibatkan badanya luka-luka, kemudian mereka terdampar disembarang tempat. Terkadang dimakan oleh kucing. Induk lele yang terdampar semalaman yang penuh luka tersebut, biasanya akan mati bila dipelihara, disebabkan oleh luka yang dideritanya. Oleh karena itu digunakan pengaman, agar tidak meloncat.
Apa yang saya saksikan hari ini sungguh diluar dugaan dan merupakan pemandangan yang luar biasa, dan sangat jarang terjadi. Ikan lele saya memijah disiang bolong. Momen ini sudah lama saya nanti-nantikan, lebih dari 4 tahun beternak lele baru sekarang bisa melihat proses perkawinan lele yang sebenarnya. Selama ini apa yang saya dapat hanya berdasarkan beberapa referensi yang berasal dari berbagai buku, yang ditulis oleh beberapa pengarang atau yang berasal dari sumber luar negeri yang menyebitkan bahwa lele melakukan perkawinan di malam hari.
Anda penasaran, bagaimana lele melakukan perkawinan? Ayo baca kronologisnya, atau prosesnya berikut ini.
Seperti biasaynya, sekitar pukul 16.00, saya memasukan indukan yang siap pijah kedalam kolam pemijahan, dengan perbandingan 1 jantan 2 betina.
Setelah itu permukaan kolam saya tutup menggunakan seng agar lele tidak meloncat pada saat pemijahan.
Pada pagi hari sekitar pukul 06.00 – 07.00, biasanya saya akan melihat hasil pemijahan semalam, apakah sukses atau gagal.
Tetapi apa yang saya lihat hari ini ( 2 Januari 2013), diluar dugaan, idukan lele saya justru baru melakukan perkawinan dipagi hari, yaitu sekitar pukul 06.00, sehingga saya bisa melihatnya dengan jelas semua proses yang terjadi, bahkan saya sempat merekamnya dengan video, juga membuat foto-fotonya, beberapa dari gambarnya bisa anda lihat pada artikel ini.
Awalnya indukan tersbut, saling berdekatan kemudian saling berjumbu dengan cara saling melingkarkan badanya kepada pasangannya, kemudian si jantan mengetarkan badannya, untuk mengelitik si betina agar terangsang sehingga mengeluarkan telurnya.
Setelah itu mereka saling berkejaran lagi, sementara yang betina mengeluarkan telurnya sang jantanpun mengeluarkan spermanya, yang menyebabkan warna air kolam agak memutih dan berlendir, serta bergelembung. Aromanya sangat khas, dan anyir luarbiasa yang menunjukan bahwa sperma dan telur yang keluar merupakan protein tingkat tinggi dan merupakan sumber kehidupan.
Sementara indukan lele terus saling berkejaran, menyebabkan telur yang sudah keluar dari perut induknya terdorong, dan akhirnya melekat pada kakaban. Bila tidak ada kakaban (injuk), maka telur akan melekat didasar atau dinding kolam.
Bereka terus berjumbu dan kejar-kejaran, saling melingkarkan badannya, ketika si jantann melingkarkan badannya dikepala si betina, kemudian ia mengetarkan badannya dan menggunakan patilnya untuk menggelitik si betina, begitu seterusnya. Bila mereka merasa lelah, mereka beristirahat sejenak. Kemudian berjumbu dan bekerjar-kejaran lagi, hingga perut lele betina kempes, yang menunjukan telur telah keluar semua.
Setelah proses perkawinan selesai, mereka saling berdiam diri karena kelelahan. Mereka bisa diam sangat lama, bahkan I jam atau lebih.
Lamanya proses pemijahan tersebut sekitar 4-5 jam lamanya.
Bila proses pembuahan terjadi dengan sempurna, maka telur yang dibuahi tersebut akan menetas 24 jam dari telur tersebut keluar. Untuk didaerah dingi biasanya lebih lama sekitar 3 jam.
Nah kira, kira seperti itulah proses pemijahan lele. Mungkin saja pada suatu saat kita bisa memijahkan ikan lele kapan saja, baik siang atau malam hari, sehingga tidak terpaku pada kebiasaan yang ada, yaitu hanya pada malam hari saja. Semoga.
Surya Gunawan.