Generasi Millennial cenderung lebih suka berutang dibanding generasi sebelumnya
Suka beli barang mewah yang tidak perlu, boros, belinya dengan hutang berbunga, gemar dipamerkan, flexing…
Didorong dengan sosial media, dipengaruhi kuat oleh artis, bahkan ustadz su’u (buruk. Suka pamer kemewahan).
Adalah penyakit menular yang sangat berbahaya dikalangan anak muda belakangan ini.
Generasi yang lebih tua suka membeli kendaraan dan rumah dengan cara kredit Berbunga. Sama rusaknya.
Padahal hutang adalah teror disiang dan malam hari.
Jangan meneror dirimu sendiri, padahal sebelumnya sudah aman!
Dari Uqbah bin Amir Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لا تُخِيفوا أنفُسَكم بعْدَ أَمْنِها. قالوا: وما ذاكَ يا رسولَ اللهِ؟ قال: الدَّيْنُ
“‘Jangan kalian meneror diri kalian sendiri, padahal sebelumnya kalian dalam keadaan aman.’ Para sahabat bertanya, ‘Apakah itu, wahai Rasulullah?’ Rasulullah menjawab, ‘Itulah hutang!’ (HR. Ahmad [4/146], At Thabrani dalam Mu’jam Al Kabir [1/59], disahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah [2420]).
Ash Shan’ani Rahimahullah menjelaskan, “Karena hutang itu menjadi teror bagi sang penghutang di siang hari. Dan menjadi kegelisahan baginya di malam hari.
☑ Padahal hutang yang belum dilunasi akan dibayar di akhirat dengan pahala dan dosa
Dari Abdullah bin Umar Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda,
من مات وعليه دَينٌ ، فليس ثم دينارٌ ولا درهمٌ ، ولكنها الحسناتُ والسيئاتُ
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih punya hutang, maka kelak (di hari kiamat) tidak ada dinar dan dirham untuk melunasinya. Namun yang ada hanyalah kebaikan atau keburukan (untuk melunasinya)” (HR. Ibnu Majah no. 2414, disahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 437).
As Sindi Rahimahullah menjelaskan, “Maksudnya, akan diambil kebaikan-kebaikannya, dan akan diberikan kepada si pemberi hutang sebagai ganti dari hutang yang belum terbayar” (Hasyiah As Sindi ‘ala Sunan Ibnu Majah, 2: 77).
☑ Padahal Ruh seseorang terkatung-katung karena hutangnya
Dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
نفس المؤمن مُعَلّقة بدَيْنِه حتى يُقْضى عنه
“Ruh seorang mukmin (yang sudah meninggal) terkatung-katung karena hutangnya sampai hutangnya dilunasi” (HR. At Tirmidzi no. 1079, ia berkata, “(Hadits) hasan”, disahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).
Al Mula Ali Al Qari Rahimahullah menjelaskan, “Sebagian ulama mengatakan, ‘Ruhnya tertahan untuk menempati tempat yang mulia.’
Semoga Allah Azza Wa Jalla jauhkan kita, keluarga kita, keturunan kita dari kegemaran berhutang dalam urusan apapun. Aamiin.
Allahu a’lam. Barakallah fiikum.
Sumber : : cnbcindonesia.com
@dewopakde
Komunitas Pengusaha Muslim