Lampung, Faktareview – Pengusaha singkong di Kabupaten Lampung Tengah berharap pemerintah kabupaten setempat melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dapat memfasilitasi petani untuk mendapatkan bibit singkong jenis Kaisar. Harapan tersebut sebagai sebuah solusi dalam upaya meningkatkan kualitas dan produksi singkong lebih baik dari jenis singkong yang ditanam petani selama ini, sehingga diharapkan dapat menaikkan harga jual singkong di pasaran.
Selama ini kebanyakan petani Lampung Tengah menanam bibit singkong dari jenis singkong Thailand yang kurang baik kualitasnya, sehingga terjadi banyak pemotongan harga saat dijual serta harga singkong anjlok dan merugikan petani.
Dihadapan 27 pengusaha Tapioka di Lampung Tengah, Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad mengapresiasi harapan dan usulan pengusuaha terkait dengan perkembangan industri tapioka Lampung Tengah kedepan. Musa mengatakan, dirinya sangat konsen terhadap pembangunan sektor pertanian, karena harus disadari bahwa pembangunan ekonomi di Lampung Tengah masih bertumpu pada sektor pertanian.
Dia juga berjanji akan terus mengupayakan peningkatan yang terbaik dibidang pertanian, termasuk meningkatkan kualitas produksi singkong agar petani mendapatkan hasil yang lebih baik. ”Semua elemen pemangku kepentingan harus meningkatkan komitmen dan kerjasama yang baik dan saling menguntungkan. Saya akan upayakan yang terbaik untuk memajukan pertanian di Lampung Tengah dengan meningkatkan kerjasama semua pihak,”kata Musa, saat acara coffee morning di Rumah Dinas Bupati Lampung Tengah, Senin (8/3) di Gunungsugih.
Sebagaimana di ketahui, Kabupaten Lampung Tengah merupakan produsen singkong terbesar di Provinsi Lampung dengan produksi mencapai 1.730.000 ton lebih pertahun dan luasan tanaman singkong mencapai 68.720 Ha. Namun sayang petani terlalu sering dibuat kecewa dengan harga singkong yang sering anjlok. Saat ini sejumlah petani di Lampung Tengah masih mengeluhkan harga singkong anjlok jadi Rp800 per kg dari harga normal Rp1.200 per kg. Harga tersebut pun masih ada pemotongan sebeser 25 persen dari perusahaan penampung Singkong. Petani bukan hanya mengeluhkan harga singkong yang anjlok, juga adanya sejumlah perusahaan tepung tapioka di Lampung Tengah yang biasa membeli singkong dari petani dengan menentukan harga sepihak dengan tidak melibatkan petani dalam penentuan harga, padahal singkong sebagai bahan baku tapioka diperoleh dari petani setempat.(pri-FR)