Setiap Cobaan Datang Sebuah Proses Pendewasaan Diri |

‘ Imaging Fasting ‘

Puasa  mengajarkan  apa  makna  rasa  ingin  atau  keinginan  yang  sesungguhnya . Kita  tahu , makin  aneh-aneh  dan  makin  besar  keinginan , jika   mau  sesuatu  yang  ini  dan  itu ,  maka  akan  makin  besar  kerepotan  kita  dan  makin  besar  pula  potensi  kecewa  dan  luka .

Itu  tak  jarang  terjadi  karena  orang  tak  memahami  apa  sebenarnya  ‘rasa ingin’  itu , kerena  dibulan  Ramadhan  ini  ujian  praktek  yang  harus  kita  lakoni  berdasar  ketaatan  kepada  Tuhan  dengan  rasa  ikhlas  diri  .

Pencitraan  diri  sejatinya  merupakan  salah  satu  naluri  manusia . Umumnya , kita  ingin  dikenal  sebagai  orang  baik .

Tidak  ada  yang  ingin  dikenal  sebagai  orang  jahat . Akan  tetapi , keinginan  dianggap  sebagai  orang  baik  itu  sekarang  bisa  dikemas  dan  dipoles , sehingga  orang  yang  tidak  baik  pun  bisa  turut  menampilkan  citra  sebagai  orang  baik .

Puasa , salah  satunya , melatih  diri  untuk  kembali  pada  sisi  kemanusiaan  kita :  dikenal  baik  karena  berbuat  baik , bukan  karena  seolah-olah  baik  .

Agama  mengenal  istilah  riya’ , yaitu  mereka  yang  beribadah  karena  hendak  pamer  diri , bukan  karena  lilahi  ta’ala  [ untuk  menghamba  semata  padaNya ] .

Kesalehan  yang  dipoles  di  ruang  publik , meskipun  membuat  pahala  amal  ibadah  menjadi  sia-sia , namun  di  mata  khalayak  atau  bisa  menjadi  sangat  bernilai , dan  pada  gilirannya  dapat  mendatangkan  keuntungan  duniawi  .

Koruptor  yang  bersedekah  mendirikan  rumah  ibadah , atau  naik  haji  berkali-kali , dengan  menggunakan  sejumput  uang  hasil  korupsinya , boleh  jadi  berhasil  memoles  citra  dirinya  sebagai  orang  alim  .

Begitu  juga  mereka  yang  menjelang  kampanye  politik  mendadak  rajin  ke  pesantren  dan  mengenakan  pakaian  ala  santri  untk  mengelola  kesan  peduli  urusan  umat  di  mata  pemilih  tradisional .

Pencitraan  ini  semakin  massif  dilakukan  melalui  berbagai  platform  media  sosial  bahkan  dengan  menggerakkan  buzzer  masing-masing  .

Secara  marketing  politik , sesuai  saran  para  konsultannya , tentu  cara-cara  seperti  ini  dianggap  lumrah  dan  syah , meski , sekali lagi , nilai  ibadahnya  menjadi  sia-sia .

Dalam  konteks  ini , puasa  Ramadan  menjadi  ibadah  yang  unik . Ini  adalah  ibadah  diam , pasif , dan  sunyi . Tak  bisa  dipoles  biar  anda  seolah  terlihat  paling  lemas  dan  paling  merasakan  lapar  .

Tak  bisa  dikemas  agar  anda  terkesan  sebagai  orang  yang  paling  lama  berpuasa  karena  semua  orang  mengawali  dan  mengakhiri  puasa  dalam  periode  waktu  yang  sama .

Tak  bisa  pula  dilakukan  brand  image  seolah  anda  yang  paling  mengerti  agama  karena  ibadah  puasa  amat  simpel  :  cukup  diawali  dengan  niat  dan  kemudian  menahan  diri  dari  makan – minum – seks , tanpa  harus  menggunakan  atribut  tertentu , sesederhana  itu .

Ini  berbeda  dengan  ibadah  shalat  yang  bisa  berlama-lama  di  depan  publik , namun  cepat-cepat  dikerjakan  saat  sendirian .

Berbeda  pula  dengan  ibadah  zakat  yang  bisa  ketahuan  anda  membayar  sekian  banyak  dan  umat  diminta  mengantri  untuk  mengambil  pemberian  zakat  anda  .

Atau  seperti  ibadah  haji  yang  bisa  dilakukan  berkali-kali  di  saat  kebanyakan  rakyat  harus  lama  menunggu  masuk  quota  keberangkatan  .

Anda  tak  bisa  melakukan  pencitraan  di  saat  melakukan  ibadah  puasa  .

Dengan  kata  lain , puasa  benar-benar  ibadah  untuk  Tuhan , persis  seperti  yang  disebut  dalam  hadits qudsi . Puasa  Ramadan  membuat  semua  terlihat  sama  .

Tak  ada  kesan  yang  bisa  dikelola , dan  pesan  yang  direkayasa . Justru  muatan  sosial  puasa  membuat  kita  menengok  jauh  ke  dalam  sisi  kemanusiaan  kita  :  merasakan  penderitaan  fakir  miskin  yang  dipaksa  berpuasa  sepanjang  tahun  akibat  ketimpangan  sosial  yang  ada  .

Alih-alih  melakukan  berbagai  aksi , puasa  di  bulan  suci  Ramadan  mengikis  segala  kosmetik  pencitraan  diri  kita  .

Kita  semua  sama . Sama-sama  lapar  dan  dahaga . Pada  titik  ini , semoga  bulan  Ramadan  mampu  mengubah  kebiasaan  pencitraan  diri  dengan  cara  menumbuhkan  kesadaran  akan  amanah    penderitaan  orang-orang  miskin  .

Berpuasalah  bersama  rakyat  agar  memahami  nestapa  mereka , lebih-lebih  di  saat  harga  bahan  pokok  meroket  saat  ini . Mudah  untuk  dituliskan  tapi  butuh  komitmen  serius  untuk  melakukannya , bukan ?

Kita  tidak  bisa  menilai  orang  lain  apakah  tulus  atau  tidak  dalam  ketulusan  dalam  yang  dikerjakan , karena  itu  rahasia  mereka  dengan  Tuhannya , namun  kita  bisa  menilai  diri  kita  sendiri  seperti  apa  kondisi  ketulusan  dalam  beribadah  baik  lahir  dan  batin  sendiri  asal  kita  mau  jujur  pada  ‘diri’  sendiri   ‘-‘   .

Wa  Allahu  a’lam

 

Sumber: Sajak Islam/Moch Anshary

Share Article:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like:


Notice: Undefined property: stdClass::$data in /home/fakt6635/public_html/wp-content/plugins/royal-elementor-addons/modules/instagram-feed/widgets/wpr-instagram-feed.php on line 4894

Warning: Invalid argument supplied for foreach() in /home/fakt6635/public_html/wp-content/plugins/royal-elementor-addons/modules/instagram-feed/widgets/wpr-instagram-feed.php on line 5567

Berita Terbaru

  • All Post
  • Autotekno
  • Beauty
  • Berita
  • Dunia
  • Ekonomi & Bisnis
  • Foto
  • Gaya Hidup
  • ILD
  • Konsultasi
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Photography
  • Redaksi
  • Sosok
  • Travel
  • Uncatagories
  • Warna
    •   Back
    • Politik
    • Hukum
    • Daerah
    • Pendidikan
    • Wawancara
    •   Back
    • Peluang Usaha
    • Entrepreneur
    •   Back
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Travelling & Kuliner
    •   Back
    • Motivasi
    • Inspirasi
    • Training & Seminar
    • Info Warga
    • Komunitas
Resep Bika Ambon

Resep Bika Ambon Oleh : Resep Alami dan Sehat   Bahan biang : 100cc air…

Indonesian Lawyers Directory, October 2024

Indonesian Lawyers Directory 11 Oktober 2024 INDONESIAN LAWYERS DIRECTORY   AKHH LAWYERS                             ADNAN KELANA HARYANTO HERMANTO Stefanus…

FAKTAREVIEW

Mengulas Fakta Dibalik Berita

Join the family!

Sign up for a Newsletter.

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.
Edit Template

faktareview

Mengulas Fakta Dibalik Berita

Semoga konten-konten faktareview.com yag hadirkan bisa dinikmati, bisa memenuhi kebutuhan informasi serta bisa ikut membangun kesadaran masyarakat  menuju masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur.

Terimakasih Telah Berkunjung