Pelajaran penting yg jarang kita sadari dari peristiwa sumpah pemuda adlh, pemuda masa itu telah berhasil membentuk jalan sejarah u/ menghadapi ketidakadilan (kolonialisme).
Jalan sejarah yg dimaksud adalah kesadaran dan keyakinan bahwa kemerdekaan sejati akan dicapai, ketika yg berbeda latar belakang, bersedia dan sanggup bersatu dlm tujuan. Itulah esensi Sumpah Pemuda.
Kita perlu sadari Indonesia adlh persenyawaan, unsur-unsur bangsa ini bergabung dan membentuk entitas baru: Indonesia. Persenyawaan bila diuraikan kembali mjadi unsur pembentuknya, persenyawaan itu hilang.
Indonesia bukan sekadar percampuran, yg tdk membentuk entitas baru dan masih diuraikan jadi unsur-unsur pembentuknya.
Sebagai ilustrasi: Air adlh hasil persenyawaan hidrogen dan oksigen. Keduanya tetap ada sbg unsur dan tidak hilang. Ada dlm satu susunan tertentu. Keduanya masih bisa dipisahkan dg reaksi tertentu. Kembali jd hidrogen dan oksigen. Jika begitu, tak ada lagi air.
Bersatu dlm tujuan, tidak berarti menghilangkan elemen2 pembentuknya. Jadi, yg Minang tetap Minang, Sunda tetap Sunda, Bugis tetap Bugis, tdk berubah. Dengan persenyawaan, unsur-unsur itu membentuk entitas baru bernama Indonesia.
Yg selama ini terjadi saat kita membaca Indonesia; fokus dan menonjolkan pada unsur-unsur pembentuknya, pdhl kita perlu fokus pd ke-Indonesia-annya.
Sama seperti suami, istri, anak dlm satu keluarga. Kalau bicara ttg keluarga, tdk berarti masing-masing keunikannya hilang. Tapi kalau melupakan tujuan keluarga, maka telah tercerai-berai ikatannya walau tinggal di dlm 1 atap.
“Bhinna ika tunggal ika, tan hana dharma mangrwa”, berarti berbeda-beda itu, satu itu, tak ada pengabdian yang mendua.
Kini kita tulis: “Bhinneka Tunggal Ika”, berbeda-beda itu yg menyatu.
Kata terpentingnya: Tunggal. Bahkan ditegaskan dg kata “ika”, diksi bahasa sansekerta yg dlm bahasa Jawa setara dengan kata iki, iku, kuwi. Pesan kuncinya Menjadi Tunggal, menyatu sbg sebuah persenyawaan.
Karenanya aneh jika membaca Indonesia hanya menekankan bhinneka, krn itu sama dg membahas hasil persenyawaan dg menekankan unsur pembentuknya. Apalagi kita sadar bahwa unsur itu menyatu bukan krn asal-usul, tapi tujuan.
Kebinekaan perlu dirayakan sebagai bentuk syukur akan anugerah Tuhan YME . Akan tetapi, yg utama terus diupayakan adalah persatuan, yang diikhtiarkan manusia, melalui usaha menghadirkan keadilan sosial. Karena persatuanlah yg akan membuat kebinekaan terus terasa indah.
Apa yg menjadikan unsur-unsur bangsa ini memilih persenyawaan? Mengapa memilih jadi Indonesia? Mengapa membentuk “Tunggal Ika”?
Jawabnya sederhana: tujuannya sama: semua menginginkan kemerdekaan sejati.
Kemerdekaan sejati itu masih harus terus kita perjuangkan. Proklamasi kemerdekaan bukan tujuan utama dari Sumpah Pemuda. Proklamasi adlh tujuan antara, ia gerbang emas menuju kemerdekaan sejati, yang ditandai dengan hadirnya rasa adil, bersatu, berdaulat & makmur.
Peringatan Sumpah Pemuda mengingatkan kita bahwa unsur-unsur bangsa ini telah memilih menyatu dlm pesenyawaan bernama Indonesia krn bertujuan sama; meraih kemerdekaan sejati. Persenyawaan ini direkatkuatkan oleh hadirnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
#ABW