ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۙ
Sering kita mengeluh lalu mencela kepada makanan didalam bersantap, padahal perbuatan ini sungguh amat tercela dan bukan suatu hal diajarkan oleh Rasulullah SAW. Karena mencela adalah sifat yang tercela.
Perlu diketahui, bahwa Rasul tidak pernah mencela makanan di dalam bersantap.
Sebagaimana hadits …
Dari Abu Hurairah : “Rasul SAW, sama sekali tidak pernah mencela makanan, kalau beliau suka disantaplah makanan itu, tetapi jika tidak, maka beliau tinggalkan” (HR. Bukhari-Muslim)
Nah, Kalau makanan saja tidak boleh dicela, tentu mencela orang (diri sendiri atau orang lain) adalah sesuatu yang lebih tercela.
Firman Allah Swt.:
{وَلا تَلْمِزُوا أَنْفُسَكُمْ}
…dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri…. (Al-Hujurat: 11)
Makna yang dimaksud ialah janganlah kamu mencela orang lain. Pengumpat dan pencela dari kalangan kaum lelaki adalah orang-orang yang tercela lagi dilaknat, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
{وَيْلٌ لِكُلِّ هُمَزَةٍ لُمَزَةٍ}
Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela. (Al-Humazah: 1)
Al-hamz adalah ungkapan celaan melalui perbuatan, sedangkan al-lamz adalah ungkapan celaan dengan lisan. Seperti pengertian yang terdapat di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{هَمَّازٍ مَشَّاءٍ بِنَمِيمٍ}
yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah (Al-Qalam: 11)
Yakni meremehkan orang lain dan mencela mereka berbuat melampaui batas terhadap mereka, dan berjalan ke sana kemari menghambur fitnah mengadu domba, yaitu mencela dengan lisan.
Karena itulah dalam surat ini disebutkan oleh firman-Nya: dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri… (Al-Hujurat: 11)
Semoga kita mampu menerima setiap hidangan yang diterima dengan penuh rasa syukur atas karuniaNya.
Dirimu pengubah jalan hidup mu sendiri tanpa bayang” orang lain
Ya Allah..
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang ibu-bapakku, dan untuk mengerjakan amal shalih yang Engkau ridhai, serta berilah kebaikan kepadaku dengan memberi kebaikan kepada anak cucuku. Sungguh aku bertaubat kepada-Mu, dan sungguh aku adalah termasuk golongan orang-orang yang berserah diri.
Aamiin…
Sumber Doa : QS. Al-Ahqaaf-15
Wassallam,
Barakallahu fiikum