360 hari engkau sehat,
Lalu 5 hari engkau sakit,
Tiba-tiba engkau mengeluh “Ya Allah… kenapa Engkau beri aku sakit? aku sudah tak sanggup”
29 hari engkau aman,
Lalu 1 hari engkau terkena musibah,
Tiba-tiba engkau mengeluh “Ya Allah… kenapa ini bisa terjadi? Aku sudah tak sanggup”
6 hari engkau bahagia,
Lalu 1 hari engkau di rundung duka,
Tiba-tiba engkau mengeluh “Ya Allah… kenapa ini bisa ku alami? Aku sudah tak sanggup”
20 jam engkau kenyang,
Lalu 4 jam engkau lapar,
Tiba-tiba engkau mengeluh “Ya Allah… kenapa gak ada makanan? Aku sudah tak sanggup”
Apakah engkau tak malu kepada Allah yang lebih banyak melimpahkan Rahmatnya kepada mu?
Bukankah kita ini lebih banyak sehatnya dari pada sakitnya,
Kita ini lebih banyak amannya dari pada musibahnya,
Kita ini lebih banyak senangnya dari pada dukanya,
Kita ini lebih banyak kenyangnya dari pada laparnya,
Maka bersyukurlah, Dan lihatlah bagaimana keadaan orang-orang yang berada di bawah mu namun mereka tetap tegar tidak pernah mengeluh,
Sebab mereka paham, bahwa apa yang Allah takdirkan semua baik baginya.
Dari Shuhaib, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim, no. 2999)
Sumber: FB Mualaf Indonesia