ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۙ
Siapapun orangnya, kita tak akan bisa memilih dan memaksakan diri untuk menjadi miskin yang sabar atau kaya yang bersyukur.
Kala kita yang berada dalam kondisi miskin, tidak bisa memaksa Sang Pencipta untuk menjadikan kita kaya.
Demikian pula sebaliknya.
Kala dalam kondisi kecukupan, tidak bisa memaksa Sang Kuasa untuk mengubah diri agar bisa mencicipi kemiskinan.
Itu berarti, yang seharusnya yang dominan di pikiran orang kaya bukan bagaimana bisa jadi miskin, namun bagaimana dia bisa memaksimalkan syukur kepada Allah.
Karena itulah yang menjadi tugasnya.
Baik miskin yang sabar maupun kaya yang bersyukur, di sisi Allah statusnya sama-sama hamba yang baik.
Tinggal selanjutnya, siapa yang lebih bertaqwa diantara mereka, itulah yang terbaik.
Allah Swt berfirman,
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah diantara kalian adalah orang yang paling bertaqwa. (QS. Al-Hujurat: 13).
Kita simak kondisi sebaliknya, seharusnya yang fokus dipikirkan orang miskin bukan bagaimana dia bisa jadi kaya. Namun yang perlu dipikirkan, bagaimana bisa ridha dengan ketetapan Allah Swt dan bersabar.. yaa karena itulah tugasnya
Dalam sebuah sabdanya Rasullullah Saw, beliau memuji orang yang beriman,
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Sungguh mengherankan kondisi orang yang beriman, semua urusannya baik. Itu tidak dimiliki kecuali oleh orang yang beriman. Ketika dia mendapatkan kenikmatan, dia bersyukur, dan itu baik baginya. Dan ketika dia mendapatkan musibah, dia bersabar, dan itu baik baginya. (HR. Muslim & Ibnu Hibban)
Putuskan apa yang Kita inginkan, kemudian tulislah sebuah rencana, maka kita kan temukan kehidupan yang lebih mudah dibanding dengan sebelumnya.
Semoga Allah Swt berikan kita kekuatan menjalani tiap episode Taqdir diri.
Putus asa adalah sumber kesesatan dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa.
Ya Allah…
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu Ilmu yang bermanfaat dan rizki yang baik dan amalan yang (Engkau) terima
Aamiin…
Sumber Doa : HR. Ibnu As-Sunni dan Sunan Ibnu Majah dari Ummu Salamah –Radhiyallahu’anha
Wassallam,
Barakallahu fiikum