Setiap Cobaan Datang Sebuah Proses Pendewasaan Diri |

‘ Kebencian ‘

Penampilan  bisa  direkayasa  seindah  yang  di  inginkan , namun  bisakah  kemudian  menyelaraskan  antara  penampilan  dan  perbuatan.

Kehidupan  dimulai  ketika  ada  rasa  ketakutan , dihinggapi  keraguan  dan  kekhawatiran  yang  telah  dilepaskan  . Pikiran  selalu  ingin  melihat  keluar  untuk  bisa  mendapatkan  kebahagiaan , padahal  setiap  hal  indah  terjadi  di  dalam  diri .

Matahari  tak  pernah  melihat  malam , diri  pun  tak  perlu  melihat  aib  dan  kesalahan  orang  lain . Sibukanlah  diri  pada  aib  sendiri.

Tatkala  dalam  diri  ada  semacam  perasaan  puas  atau  senang  yang  amat  halus  ketika  memandang  orang  lain  melakukan  kesalahan  lalu  orang  itu  diejek  banyak  orang  karena  kesalahannya  itu.

Boleh  jadi  kita  diam , tidak  mengejek , namun  diam-diam  hati  senang  menikmati  setiap  hujatan  dan  ejekan  yang  diarahkan  kepada  orang  yang  bersalah  itu . Dengan  kata  lain , kita  tak  mengejek  secara  lisan , namun  mengejek  dengan hati.

Hal  semacam  itu  kerap  dirasakan  namun  diabaikan , karena  hati  sudah  terlanjur  tak  suka  atau  benci  pada  orang  lain , dengan  berbagai  sebab.

Tiap  rasa  perasaan  ada  bahasanya  sendiri . Bahasa  kebencian  tak  melulu  hanya  via  lisan  kasar  dan  bengis , tetapi  juga  via  rasa  dendam ,  mengejek  diam-diam , dan  yang  semacam  itu .

Ketika  kita  memelihara  rasa  benci  yang  halus  itu , maka  kebencian  akan  seperti  lagu  yang  tak  dilantunkan , namun  selalu  berkumandang  di  hati  dan  pikiran , lama-lama  membuat  diri  lelah  karena  energi  habis  menuruti  kebencian  itu .

Bila  rasa  perasaan  negatif  yang  amat  halus  ini  diabaikan  terus , perlahan  ia  akan  menebal  dan  diri  dikuasai  oleh  kebencian  dan  pada  akhirnya  melahirkan  beberapa  manifestasi  sifat  lain , seperti  angkuh  karena  merasa  lebih  baik  atau  “lebih  suci”  atau  sifat  pendendam , pemarah  dan  lain-lain.

Getaran  kebencian  di  hati  akan  bisa  dipahami  oleh  kebencian  di  hati  orang  lain . Ketika  dua  pihak  saling  membenci , meski  tak  saling  berkata  atau  bahkan  tak  saling  kenal  [ seperti  kasus  yang  kerap  kita  lihat  di  medsos , di  mana  orang  yang  tak  saling  kenal  bisa  saling  membenci ]  maka  yang  terjadi  sesungguhnya  adalah  percakapan  kebencian  dari  hati  ke  hati.

Itu  sebabnya  agak  sulit  menepis  permusuhan  jika  bahasa  benci , entah  via  lisan , tulisan  atau  rasa , yang  kita  gunakan . Dan  karena  rasa  benci  bertemu  rasa  benci , bisa  jadi  keduanya  “melebur”  dan  bertukar  posisi.

Kesalahan  orang  lain  akan  diam-diam  tanpa  sadar  kita  ambil  sehingga  kita  melakukan  kesalahan  yang  sama  seperti  kesalahan  yang  dilakukan  orang  yang  kita  hujat , meski  kesalahan  itu  kadang  dalam  bentuk  yang  berbeda  namun  esensinya  sama.

Belajar  menahan  diri  dan  instropeksi  adalah  langkah  awal  agar  kita  bisa  mengenali  kebencian  dalam  hati  yang  tersembunyi  dan  mendapat  petunjuk  cara  menghilangkannya.

Kita  sesama  manusia  pasti  punya  salah  masing-masing . Oleh  karenanya , seperti  kata  orang ,  “Hanya  karena  dosaku  berbeda  denganmu , bukan  berarti  aku  lebih  baik  daripadamu”.

 

Wa  Allahu  a’lam.

Sajak Islam/ Moch Anshary

 

Share Article:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Notice: Undefined property: stdClass::$data in /home/fakt6635/public_html/wp-content/plugins/royal-elementor-addons/modules/instagram-feed/widgets/wpr-instagram-feed.php on line 4894

Warning: Invalid argument supplied for foreach() in /home/fakt6635/public_html/wp-content/plugins/royal-elementor-addons/modules/instagram-feed/widgets/wpr-instagram-feed.php on line 5567

Berita Terbaru

  • All Post
  • Autotekno
  • Beauty
  • Berita
  • Dunia
  • Ekonomi & Bisnis
  • Foto
  • Gaya Hidup
  • ILD
  • Konsultasi
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Photography
  • Redaksi
  • Sosok
  • Travel
  • Uncatagories
  • Warna
    •   Back
    • Politik
    • Hukum
    • Daerah
    • Pendidikan
    • Wawancara
    •   Back
    • Peluang Usaha
    • Entrepreneur
    •   Back
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Travelling & Kuliner
    •   Back
    • Motivasi
    • Inspirasi
    • Training & Seminar
    • Info Warga
    • Komunitas

FAKTAREVIEW

Mengulas Fakta Dibalik Berita

Join the family!

Sign up for a Newsletter.

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.
Edit Template

faktareview

Mengulas Fakta Dibalik Berita

Semoga konten-konten faktareview.com yag hadirkan bisa dinikmati, bisa memenuhi kebutuhan informasi serta bisa ikut membangun kesadaran masyarakat  menuju masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur.

Terimakasih Telah Berkunjung