Setiap Cobaan Datang Sebuah Proses Pendewasaan Diri |

Kenapa Berat Mengakui Kesalahan?

Mengakui kesalahan, dosa, dan kemaksiatan sebenarnya merupakan sunatullah terhadap manusia. Tidak ada manusia yang terpelihara dari dosa, kecuali para nabi dan para rasul shalawatullah alaihim. Itulah sebabnya Rasulullah saw. sejak dahulu memberi statemen yang begitu jelas kepada kita, “Semua Bani Adam itu bersalah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang bertaubat.” (Ahmad, Turmuzi, Ibnu Majah, dan Hakim)

Dari hadis singkat ini, kita bisa menyimpulkan dua hal. Pertama bahwa tidak satupun manusia di muka bumi ini yang tidak pernah bersalah dan suci bersih tanpa noda, kecuali para nabi dan rasul yang diampuni Allah swt. dari dosa. Redaksi hadis ini, memberi inspirasi pada kita untuk tidak patah hati dalam urusan bertaubat. Tidak pernah merasakan bosan untuk tetap memohon ampunan Allah swt. Tidak pernah merasakan lemah karena kemaksiatan kemudian cenderung menganggap diri terlalu hitam dan terlalu jauh dari kebenaran, lalu tidak mungkin lagi kembali kepada Allah swt.

Kedua, dosa dan berbagai bentuk penyimpangan seseorang yang dilakukan kepada Allah swt., bukan aib yang tak mungkin terhapus. Kelalaian, kekurangan, dan semua tindakan salah yang dilakukan seseorang, selamanya tidak menjadi klaim kekurangan yang berlaku seterusnya.

Lihatlah bagaimana Rasulullah saw, justru menggambarkan betapa kesalahan itu menjadi bagian dari karakter kemanusiaan itu sendiri. Sebagaimana ditegaskan dalam hadisnya yang lain: “Demi Zat yang jiwaku ada di tangan Nya, andai kalian tidak melakukan dosa niscaya Allah akan melenyapkan kalian. Lalu niscaya Allah akan mendatangkan suatu kaum yang melakukan dosa lalu mereka beristighfar memohon ampun kepada Allah, kemudian Allah mengampuni mereka.” (HR. Muslim)

Perhatikanlah baik-baik pernyataan Rasulullah saw. ini. Maka, jangan pernah surut meminta ampun dari perbuatan salah. Jangan pernah lemah untuk terus menerus mengucapkan kalimat istighfar dari semua dosa yang sudah pasti kita lakukan.

Sumber :

Buku CAHAYA HIDUP MUSLIM Penerbit Yayasan Cinta Quran Cahaya Semesta (YCQCS)

Cetakan pertama 2022, Halaman 319 – 320

Share Article:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Notice: Undefined property: stdClass::$data in /home/fakt6635/public_html/wp-content/plugins/royal-elementor-addons/modules/instagram-feed/widgets/wpr-instagram-feed.php on line 4894

Warning: Invalid argument supplied for foreach() in /home/fakt6635/public_html/wp-content/plugins/royal-elementor-addons/modules/instagram-feed/widgets/wpr-instagram-feed.php on line 5567

Berita Terbaru

  • All Post
  • Autotekno
  • Beauty
  • Berita
  • Dunia
  • Ekonomi & Bisnis
  • Foto
  • Gaya Hidup
  • ILD
  • Konsultasi
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Photography
  • Redaksi
  • Sosok
  • Travel
  • Uncatagories
  • Warna
    •   Back
    • Politik
    • Hukum
    • Daerah
    • Pendidikan
    • Wawancara
    •   Back
    • Peluang Usaha
    • Entrepreneur
    •   Back
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Travelling & Kuliner
    •   Back
    • Motivasi
    • Inspirasi
    • Training & Seminar
    • Info Warga
    • Komunitas

FAKTAREVIEW

Mengulas Fakta Dibalik Berita

Join the family!

Sign up for a Newsletter.

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.
Edit Template

faktareview

Mengulas Fakta Dibalik Berita

Semoga konten-konten faktareview.com yag hadirkan bisa dinikmati, bisa memenuhi kebutuhan informasi serta bisa ikut membangun kesadaran masyarakat  menuju masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur.

Terimakasih Telah Berkunjung