ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۙ
Kita menyadari bahwa; hidup tentu memerlukan berbagai sarana. Sarana yang paling mendasar secara fisik adalah aspek kesehatan dan aspek ekonomi.
Perbedaan hidup manusia dengan hidup yang dialami oleh makhluk lain, hanyalah terletak pada nilai dan makna. Sedangkan nilai dan makna hidup manusia ditentukan oleh aspek spiritual.
📖 Hal ini tersirat dalam firman Allah Ta’alaa yang berbicara tentang “etos kerja”.
فإذاقضيت الصلاة فانتشروا فىالارض وابتغوا من فضل الله واذكروا الله كثيرا لعلّكم تفلحون . (الجمعة : 9)
“Maka, apabila telah ditunaikan sembahyang, bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah kepada Allah banyak-banyak, supaya kamu beruntung.” Qs.Al Jumu’ah : 9
Esensi makna yang terkandung di dalam ayat di atas, tersirat adanya kecenderungan pada titik tekan ikhtiyar, usaha dan bekerja yang sama sekali tidak mengesampingkan aspek-aspek spiritual sebagai pengendalian “nilai dan makna hidup”, bagi manusia.
Mudah-mudahan kita senantiasa mendapatkan bimbingan, Taufiq serta hidayahNya.. Masa depan mu diciptakan dari yang diri lakukan sekarang, bukan besok.
Ya Allah..
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu Ilmu yang bermanfaat dan rizki yang baik dan amalan yang (Engkau) terima
Aamiin..
Sumber Doa : HR. Ibnu As-Sunni dan Sunan Ibnu Majah dari Ummu Salamah –Radhiyallahu’anha
Wassallam,
Barakallahu fiikum