السلام عليكم ورحمةﷲوبرکاته
Saat kau cintakan seseorang.
Seharusnya kenali dulu siapa yang memberi cinta.
Saat kau jatuh hati ke seseorang.
Seharusnya kau kenali dulu siapa yang menciptakan hati.
Saat cinta itu tumbuh.
Libatkan Allah tentang dia yang kau cinta.
Utarakan cinta itu kepada sang maha cinta
Sebelum mengutarakan cintamu kepada hambanya.
Saat engkau libatkan Allah dalam urusan cinta.
Maka rasa itu akan terjaga. Sebab, Allah takkan pernah membuatmu kecewa. Kau akan senantiasa bahagia.
Sebenarnya…
Mahabbah itu fitrah (cinta itu suci) maka dari itu jangan kau nodai.
Semua yang hidup berhak jatuh cinta. Karena cinta untuk
semua. Tapi jangan hubbun A’ma (cinta buta)
Kau hanya perlu mencintai yang halal.
Bukan mencintai dia yang miliknya orang.
Tak ada yang melarangmu untuk jatuh cinta.
Asal engkau tahu cinta itu di arahkan ke mana.
Dan di berikan untuk siapa.
Jika kamu mencintai seseorang. Janganlah cintamu itu karna dirinya. Tetapi, cintailah dia karena dia telah mendekatkan dirimu kepada Allah. Maka, cintailah dia karena Allah dan hanya untuk Allah. Cinta yang sesungguhnya adalah cinta yang mampu mendatangkan kecintaan yang lebih kepada sang pencipta.
(Al Habib Ali Al Jufri)
Karena pada hakikatnya…
Cinta yang tak terlarang adalah cinta yang terlisan lewat do’a. Bukan cinta yang terlisan kepada dia yang di cinta.
Kau cintakan seseorang.?
Boleh….
Kau sayangkan seseorang..?
Boleh…
Kau rindukan seseorang..?
Boleh..
Tapi ingat….
Siapa dia yang kau cinta.
Siapa dia yang kau sayang.
Dan siapa dia yang kau rindu.
Jangan hilang harga diri karena cinta.
Jangan hilang kehormatan sebab cinta.
Karena cinta adalah fitrah bagi setiap orang.
Dan menjaganya adalah suatu keharusan agar rasa cinta itu tetap terjaga kesuciannya sebagaimana fitrahnya.
Barakallahu fiikum.
.
.Airiya Rahmadhani