Usep Kasman patut bersyukur. Kepala SMA Negeri 1 Depok itu tak menyangka sekolah yang dipimpinya berhasil terpilih sebagai salah satu Sekolah Penggerak oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) pada 2022 lalu.
Hanya saja, menurut Usep, tidak mudah untuk menyandang sebagai sekolah penggerak. Berbagai proses seleksi dilakukan Kemendikbud. Bahkan sebagai kepala sekolah, ia juga harus mengikuti sejumlah tahapan tes. Mulai dari tes membuat tulisan essay, tes mengajar hingga tes wawancara.
“Alhamdulilah kita lolos seleksi dan ditetapkan sebagai sekolah penggerak,” ujar ketika berbincang-bincang dengan Fakta review dikantornya.
Ia mengaku ada banyak keuntungan menjadi sekolah penggerak. Salah satunya dapat menerapkan kurikulum merdeka. Bahkan dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka, para guru mendapat pelatihan dari Kemendikbud Ristek.
Melalui pelatihan ini, para guru di SMA 1 mendapat penyegaran kembali tentang pembelajaran, asesmen hingga pelatihan memahami kurikulum merdeka. “ Kemampuan para guru di update,” katanya.
Menariknya lagi kata Usep, pelatihan para guru dilakukan secara berkesinambungan. Hanya saja, agar tidak mengganggu proses belajar mengajar, pelatihan guru dilakukan pada setiap hari Jumat. Dipilihnya hari itu karena para guru tidak lagi dise=ibukan dengan kegiatan mengajar. “Pelatihan itu sampai sekarang masih terus diselenggarakan,” katanya.
Lebih jauh ia menjelaskan, pelatihan bagi guru sangat penting. Pasalnya, dalam penerapan kurikulum merdeka , guru adalah ujung tombak. “ Keberhasilan menerapkan kurikulum merdeka tergantung pada guru,” katanya.
Sebenarnya, kata Usep, apa pun kurikulumnya dapat diterapkan, termasuk kurikulum merdeka, asalkan para guru mau adaptif terhadap perkembangan zaman dan mudah menerima perubahan. “Kuncinya pada adaptif guru untuk menerima perubahan,”katanya.
Profil Pelajar Pancasila
Usep menjelaskan, ada banyak perbedaan antara kurikulum merdeka dengan kurikulum sebelumnya. Salah satunya, adanya program penguatan profil pelajar Pancasila. Projek penguatan profil pelajar Pancasila, sebagai salah satu sarana pencapaian profil pelajar Pancasila.
Melalui program ini, lanjut Usep, dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk “mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter, sekaligus kesempatan untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
Usep menjelaskan, dalam melakukan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), pada tahun ini SMA Negeri 1 Depok memiliki tiga tema pembelajaran. Yaitu, Konsep Kebhinekaan, Demokrasi dan Kearifan Lokal. “Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas X, dengan tujuan membentuk Pelajar Pancasila di sekolahnya,” katanya.
SMAN 1 Kota De
pok telah melaksanakan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan Tema Kearifan Lokal yang dilaksanakan di Desa Widarasari, Kecamatan Kramatmulya, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat pada 23 – 25 Mei 2023 lalu.
Melalui kegiatan ini para siswa siswi diajak untuk bersosialisasi dan berkenalan dengan lingkungan desa widarasari. Mereka tinggal di rumah para warga dan melaksanakan berbagai macam kegiatan yang memberikan pembelajaran bermakna.
Menurut Usep Kasman saat ini pembelajaran lebih diarahkan ketiga aspek. Yaitu, kognitif, afektif, psikomotorik, dan penguatan karakter. “Salah satu dari pendidikan karakter adalah dengan kegiatan P5, sehingga karakter anak-anak berbasis Profil Pelajar Pancasila,” katanya.
Usep menjelaskan, setelah melakukan kegiatan P5, peserta didik akan menghasilkan karya sesuai dengan tema yang dipelajarinya. Ia mencontohkan tema Bangunlah Jiwa Raganya siswa dapat mengatasi bully di sekolah. Peserta didik juga dapat membuat karya terkait dengan dampak dari perilaku bully. “Karyanya bisa berupa film pendek atau poster yang berisi bahwa bumi itu tidak baik dan dalam bentuk karya tulis,” katanya.
Perbedaan lain dari kurikulum merdeka, kata Usep, adalah ,pembelajaran berpusat pada siswa. Begitu juga dalam penilaian lebih pada proses. Ditambah dengan kegiatan P5 yang dapat menumbuhkan karakter baik pada siswa. Intinya bagaimana membangun karakter anak yang akhirnya pada karakter bangsa ?.
“Dengan adanya kurikulum merdeka, diharapkan adanya perubahan karakter siswa. Sehingga memiliki sudut pandang yang seragam dalam menyingkapi sesuatu,” tukas Usep..
Kurikulum Merdeka
Sekedar diketahui , kurikulum Kurikulum Merdeka dirilis Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim pada awal Februari 2022 lalu. Kurikulum ini diperuntukan untuk semua jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar, menengah pertama, hingga menengah atas, termasuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami materi. Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Ada sejumlah keunggulan yang dimiliki dari Kurikulum Merdeka. Salah satunya, kurikulum ini lebih sederhana dan mendalam. Materinya lebih sedikit, sehingga memberikan waktu bagi guru untuk mendalami setiap konsep. Pendalaman materi yang menjadi fokusnya.
Keunggulan lainnya adalah kemerdekaannya itu sendiri. Salah satu contohnya, dalam program SMA kini tidak adala peminatan lagi. Peserta didik bisa memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
Selain itu Kurikulum Merdeka ini juga memberikan ruang bagi guru untuk mengajar sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Lebih penting, Kurikulum Merdeka memberikan kewenangan sekolah untuk mengembangkan kurikulum, sesuai dengan karakteristik sekolah tersebut.
Intinya, kurikulum merdeka lebih sederhana, lebih merdeka, lebih fleksibel dan otonom. Di Luar itu, kurikulum ini juga memberikan fase dimana peserta didik bukan hanya pasif, tapi lebih aktif.
Hanya saja, untuk menerapkan Kurikulum Merdeka perlu didukung dengan perangkat ajar. Karena itu Kemdikbud Ristek, telah menyediakan buku teks yang lebih variatif dengan kualitas yang baik.
Selain itu Kemdikbud Ristek juga akan memberikan pelatihan yang bisa diakses oleh semua guru secara otomatis melalui channel digital baik dalam bentuk ebook maupun video. Dengan begitu guru akan lebih percaya diri dalam mengimplementasikan kurikulum ini. (Hendarman MD)
PROFILE
Nama Lengkap: Usep Kasman, M.Pd.
Tempat /Tgl Lahir: Garut 10 Oktober 1970
Pendidikan Terakhir :
S1 UNJ Jurusan Pendidikan Fisika,
S2 Penelitian dan Evaluasi Pendidikan UHAMKA
Pengalaman Bekerja :
- Guru Fisika SMPM 22 dan SMAM 25 Setiabudi Pamulang
- Wakasek Bagian Kesiswaan SMPM 22 Setiabudi Pamulang
- Guru Fisika SMP AL AZHAR KEMANG
- Koordinator Program Akselerasi SMP AL AZHAR KEMANG
- Ketua Badan Pengelola Sekolah Labschool Cinere
- Guru Fisika SMAN 6 Depok
- Wakasek Kesiswaan SMAN 6 Depok
- Wakasek Kurikulum SMAN 6 Depok
- Dosen Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jakarta
- Plt Kepala SMAN 1 Depok
Pengalaman Organisasi :
- Wkl Ketua PC IMM Jaksel
- Wkl.Ketua PW Pemuda Muhammadiyah Prov Banten
- Badan Pendidikan Kader PC Muhammadiyah Pamulang
- Ketua Mgmp Fisika Kota Depok
- Ketua Majlis Pendidikan Kader Muhammadiyah Tangsel
- Sekretaris Bidang Kaderisasi Dan Pembinaan Umat ICMI Orda Tangsel