بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
BISMILLAHI, TAWAKKALTU ’ALA ALLAH, LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA BILLAAH
“Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah.”
Dalam hadis dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan keutamaan doa ini,
”Apabila seseorang keluar dari rumahnya kemduian dia membaca doa
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ
Maka disampaikan kepadanya, ‘Kamu diberi petunjuk, kamu dicukupi kebutuhannya, dan kamu dilindungi.’ Seketika itu setan-setan pun menjauh darinya. Lalu salah satu setan berkata kepada temannya, ’Bagaimana mungkin kalian bisa mengganggu orang yang telah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.’ (HR. Abu Daud, no. 5095; Turmudzi, no. 3426; dinilai shahih oleh Al-Albani)
Keterangan:
Makna ”disampaikan kepadanya”, yang menyampaikan adalah Malaikat. Malaikat itu mengatakan kepada orang yang membaca doa ini ketika keluar rumah, ’Wahai hamba Allah, kamu telah diberi petunjuk, dicukupi, dan dilindungi.’ (Tuhfatul Ahwadzi: Syarh Sunan Turmudzi, 9:271)
Unsur penting dalam doa di atas ada 3:
- Berlindung kepada nama Allah, dengan kalimat bismillah.
- Tawakkal kepada Allah, dalam kalimat tawakkaltu ’alallah.
- Pengakuan tiada daya dan kekuatan kecuali milik Allah, dalam kalimat laa quwwata illaa billaah.
Al-Munawi menukil satu penjelasan yang sangat indah dari Ath-Thibi tentang doa ini,
“Apabila seorang hamba memohon perlindungan kepada Allah melalui nama-Nya yang penuh berkah, maka Allah akan memberinya petunjuk, membimbingnya, dan menolongnya untuk dimudahkan dalam urusan agama. Apabila seorang bertawakal kepada Allah dan menyerahkan urusannya kepada Allah, maka Allah akan mencukupinya. Dan karunia Allah yang mencukupinya, sebagaimana di ayat (yang artinya), ’Barang siapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dia akan mencukupinya.’ Sementara orang yang membaca laa quwwata illaa billaah,Allah akan lindungi dia dari kejahatan setan.” (Faidhul Qadir, Al-Munawi, 5:123)
#Semoga Bermanfaat
Sumber: Sajak Islam/ Mumammad Ali Imran