Jangan jadi wanita bodoh.
Lelaki yang baik dan sholeh, yang mengajak mu ke jalan yang mulia.
Yaitu mengajak mu ke jalan pernikahan.
Mengajak mu ibadah kepada Allah.
Yang mengajak mu mencari banyak pahala.
Di ajak nikah, kamu tidak mau dan kamu menolak ajakan pernikahannya.
Hanya karena alasan tidak ada rasa cinta.
Hanya karena alasan belum siap.
Padahal hati mu itu sudah siap menikah.
Giliran lelaki tidak di kenal.
Lelaki berengsek dan lelaki sangean.
Ngajak ke jalan yang salah, yaitu di ajak ke jalan pacaran.
Yang menjerumuskan diri mu, pada perbuatan dosa, yang akan menyeret diri mu dan akan menyeret orang tua mu ke neraka.
Mau aja di ajak pacaran.
Mau aja menerima ajakan pacaran.
Mau aja memberikan ke keperawanan mu.
Mau aja di bodohi oleh lelaki.
Yang hanya bermodal rayuan dan ucapan manis.
Dan mau aja di bayar dengan ucapan janji.
Sampai kesucian mu di rusak mau aja.
Hanya karena alasan cinta.
Hanya karena alasan sudah terlanjur cinta.
Hanya karena takut di tinggalkan.
Hanya karena takut kehilangan.
Bagi wanita yang cerdas
ia lebih memilih kehilangan.
Lelaki yang di cintainya daripada kehilangan kesuciannya.
Daripada keperwanannya di rusak dan di renggut oleh lelaki yang tidak bertanggung jawab.
Karena wanita cerdas itu tahu.
Lelaki seperti itu bukan lelaki yang serius.
Bukan lelaki yang baik dan bukan lelaki yang bertanggung jawab.
Tapi lelaki yang serius, lelaki yang baik dan lelaki yang bertanggung jawab itu tidak akan mengajak mu pacaran.
Tidak akan merusak kesucian mu.
Tidak akan menjerumuskan mu pada jalan perbuatan dosa.
Tidak akan menyeret diri mu dan orang tua mu ke neraka.
Tapi lelaki yang serius, lelaki yang baik dan lelaki yang bertanggung jawab itu ia akan mengajak mu ke jalan yang mulia.
Ia akan mengajak mu ke jalan yang benar.
Ia akan mengajak mu ibadah kepada Allah.
Ia akan mengajak mu ke jalan pernikahan dan ia akan mengatangi rumah mu untuk menemui orang tua mu.
Bukan untuk menemui mu dulu.
Bukan untuk mengajak mu ketemuan di jalan.
Bukan untuk mengajak mu pacaran.
Tapi ia akan selalu menasehati mu dan membimbing mu untuk selalu berada di jalan yang benar dan di ridhoi Allah.
Di sa’at waktu pacaran.
Pacar mu menyatakan cinta kepada mu dan pacar mu bilang benar-benar mencintai mu.
Itu bukan cinta namanya, tapi itu nafsu.
Karena yang namanya cinta itu, meluruskan ke jalan yang benar yaitu, pernikahan.
Tidak ada bukti dan cinta dalam pacaran.
Keculi nafsu karena bukti dan cinta itu adanya, di sa’at ijab kobul sudah terucap di hadapan wali, para saksi dan penghulu.
Fb. Nurhalizaa