Saat aku mengkritik kezaliman yang dilakukan penguasa, seseorang berkata; “Hidup jangan mengeluh terus. Bersyukurlah bahwa kamu masih bisa hidup, bisa cari uang, bisa makan. Jangan kufur nikmat.”
Yah, anda benar! Kita harus selalu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan.
Syukur level pertama adalah menerima Qodho Allah dengan lapang dada. Syukur berikutnya adalah dilantunkan dalam ucapan “Alhamdulillah”.
Sedangkan bersyukur level tertinggi adalah memanfaatkan seluruh nikmat yang Allah berikan untuk menegakkan Amar Makruf Nahi Mungkar.
Syukur atas nikmat Akal dan Lisan yang telah Allah berikan kepada kita adalah dengan memanfaatkannya untuk menegakkan al haq.
Saat melihat kezaliman, apa lagi yang dilakukan oleh penguasa, bentuk rasa syukur kita adalah melakukan kritik kepadanya.
Mengatakan bahwa mengkritik adalah bentuk tak bersyukur dan kufur nikmat adalah kebodohan haqiqi.
Menyampaikan kritik buka berarti tidak bersyukur atas nikmat hidup dan makan. Menyampaikan kritik justru merupakan bentuk syukur atas anugerah Akal dan Lisan.
Diam melihat kezaliman itulah Kufur Nikmat yang sesungguhnya.
Doni Riw
Rest Area 456, 210923