Bismillah
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wassalam Bersabda
يا أَيها الذين امنوا لا يسخرْ قوم من قوم عسى أَنْ يكونوا خيْرا منْهمْ ولا نساءٌ مِنْ نساءٍ عسى أن يكن خيْرا منهنّ ولا تلمزوا أَنفسكم ولا تنابزوا بالْأَلْقاب بئس الاسم الْفسوق بعد الْإِيمان ومن لم يتبْ فأُولئك هم الظَّالمون
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) itu lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita yang lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olok) itu lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri (maksudnya, janganlah kamu mencela orang lain, pen.). Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar (yang buruk). Seburuk-buruk panggilan ialah (penggilan) yang buruk (fasik) sesudah iman. Dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang dzalim.” (QS. Al-Hujuraat [49]: 11)
ayat yang menjelaskan tentang larangan memangiil saudara ( seiman ) dengan sebutan yang buruk
Yang lebih parah lagi adalah ketika seseorang mencela, menghina, atau memanggil orang lain dengan nama binatang. Sangat disayangkan, keburukan ini begitu tersebar pada jaman ini, salah satunya sebagai akibat buruk pesta demokrasi di negeri ini beberapa waktu yang lalu dan mungkin berlanjut sampai hari ini. Betapa mudah kita melihat saudara kita memanggil saudaranya yang lain yang dengan sebutan, “Dasar kecebong!”; atau “bahkan julukan semisal (maaf), dasar anjeng, bangasat lo, babi, kampert, sampah, dll.
Meski pun orng yng kita panggil tersebut ridho atas apa yang kita ucapkan pada nya, tetap saja kita berdosa karna ayat itu berbicara tentang larangan kepada seluruh manusia agar (kita) jangan memanggil saudarax dengan sebutan yang buruk.
Ucapan semacam ini sangat jelek ditinjau dari dua sisi. Pertama, karena itu ucapan dusta. Ke dua, karena ucapan itu akan menyakiti hati saudaranya.
Memanggil orang lain dengan nama-nama binatang itu disebut ucapan dusta karena orang lain yang dia panggil itu adalah manusia, bukan binatang. Inilah sisi kedustaannya.
bahkan mencela binatang saja Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarangnya. Diriwayatkan dari sahabat Zaid bin Khalid radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا تَسُبُّوا الدِّيكَ فَإِنَّهُ يُوقِظُ لِلصَّلَاةِ
“Janganlah Engkau mencela ayam jantan, karena sesungguhnya ayam jantan itu yang membangunkan kalian shalat.” (HR. Abu Dawud no. 5101, dinilai shahih oleh Al-Albani)
#Semoga manfaat
Sumber: Sajak Islam/Mumammad Ali Imran