Islam Merupakan Agama Yang Sempurna Dan Sangat Menghormati Hak Dalam Bersaudara Antar Manusia. Karena Itu Islam Sangat Menjamin Hak Hak Setiap Individu Maupun Masyarakat Dan Melarang Perbuatan Yang Mengusik Hak Hak Pribadi Maupun Aib Dari Setiap Orang. Salah Satu Perbuatan Atau Sikap Tersebut ialah TAJASSUS.
TAJASSUS Kalau Dalam Istilah Kita Dinamakan Dengan Memata Matai (Spionase) Atau Mengorek Orek Berita Atau Bisa Juga Dengan Jalan Mencari Kesalahan Orang Lain Dan Menyelidikinya. Sikap TAJASSUS Ini Termasuk Sikap Yang Di Larang Dalam Al-Qur’an Maupun Hadist. Allah Ta’ala Berfirman :
“Hai Orang Orang Yang Beriman, Jauhilah Kebanyakan Ber-Prasangka (Kecurigaan) Karena Sebagian Dari Prasangka Itu Berdosa. Dan Jangan Sekali Kali Mencari Cari Keburukan Orang” (QS. Al Hujurat : 12)
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Nabi Sallalahu Alaihi Wassalam Bersabda :
“Waspadalah Dengan Buruk Sangka, Karena Buruk Sangka Adalah Sejelek Jeleknya Perkataan Dusta” (HR. Bukhari No. 5143 Dan Muslim No. 2563). Lalu Apa Akibat Buruk Dari Perbuatan TAJASSUS Ini ? Coba Kita Perhatikan Hadist Berikut Ini :
Dari Ibnu Abbas Raddhiyallahu Anhu, Nabi Sallalahu Alaihi Wassalam Bersabda :
“Barangsiapa Yang Menguping Omongan Orang Lain, Sedangkan Mereka Tidak Suka (Kalau Di Dengarkan Selain Mereka) Maka Pada Telinganya Akan Di Tuangkan Cairan Tembaga Pada Hari Kiamat” (HR. Bukhari No. 7042). Nah Solusi Agar Kita Terhindar Dari Sifat TAJASSUS ialah Banyak BerHuznuzan Dan Banyak Memikirkan Aib Sendiri.
Banyak Sekali Manfaat Yang Di Peroleh Oleh Seorang Muslim Jika ia Memiliki Sifat Huznuzan Kepada Orang Lain. Salah Satunya Adalah Hubungan Persahabatan Dan Persaudaraan Akan Menjadi Lebih Baik.
Hal ini Di Karenakan Berbaik Sangka (Huznuzan) Dalam Berhubungan Antara Sesama Muslim Akan Menghindari Terjadinya Keretakan Hubungan. Seorang Muslim Juga Di Tuntut Untuk Banyak Introspeksi Diri Dan Sibuk Memikirkan Aib Sendiri.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhuma, ia Berkata :
“Salah Seorang Dari Kalian Dapat Melihat Kotoran Kecil Di Mata Saudaranya, Tetapi Lupa Kayu Besar Yang Ada Di Matanya” Di Riwayat kan Oleh Imam Bukhari Dalam Adabul Mufrod No. 592. Syaikh Albani Mengatakan Bahwa Riwayat ini Shahih. Perkataan Abu Hurairah Tadi Sama Dengan Peribahasa Kita.
“Semut Di Seberang Lautan Nampak, Gajah Di Pelupuk Mata Tak Nampak. Semoga Pembahasan Ini Bermanfaat Guna Menghindari Sifat Dan Dampak Buruk TAJASSUS.
Sumber: Mualaf Indonesia/Dorcy Maryam