Setiap hari ribuan kalimat baik lisan dan tulisan kita hamburkan .
Medsos bahkan mengamplifikasi kalimat – kalimat yang ditulis seseorang .
Semua kalimat memuat pesan , entah pengetahuan , curahan perasaan , kemarahan , emosi , tuduhan , caci maki , sakit hati , kecewa , penghakiman , dan lain-lain .
Kadang tulisan menyimpan niat-niat tersembunyi . Misal , seseorang rajin berkomentar baik pada tulisan orang lain .
Komentarnya hanya sarana , sebab niatnya adalah menciptakan kesan baik karena dia menyukai orang itu dan dia ingin dapat menarik perhatian , lalu bisa pendekatan , dan berharap dicintai sehingga bisa menjadi pacar .
Adalah benar kita mungkin mengerti apa yang kita omongkan atau tuliskan .
Namun boleh jadi kita melupakan apa yang sesungguhnya hendak kita sampaikan melalui kata-kata : rasa ingin diperhatikankah ? Ingin pamerkah ? Menghakimi orang lainkah ? Ingin menyenangkan orang lain ? Ingin curhatnya atau keluh kesahnya divalidasi oleh orang lainkah ? Ingin menyalahkan keadaan / orang lain sebagai penyebab keruwetan hidupkah ? Ingin diakui eksistensinyakah ?
kesemuanya itu adalah pendidikan bagi diri yang ingin disucikan oleh Allah ta’ala kepada hambanya .
Di antara pendidikan Allah untuk kita , adakalanya Allah memberikan ujian dan cobaan kepada kita berupa gangguan orang-orang di sekitar kita agar supaya hati ini tidak bergantung kepada siapapun kecuali bergantung kepada Allah yang Maha Kuasa .
Di antara pendidikan Allah untuk kita , adakalanya Allah memberikan ujian dan cobaan kepada kita untuk membuktikan kesabaran dan keyakinan kita sepenuhnya kepada-Nya .
Bahwasanya kita ridha kepada-Nya bukan karena Dia memberikan semua keinginan kita , tapi karena kita yakin sepenuhnya bahwa Dia adalah Maha Bijaksana lagi Maha Penyayang .
Adakalanya Allah menghalangi kita untuk mendapatkan materi duniawi yang kita cari karena Dia Maha Tahu bahwa hal tersebut akan menyebabkan rusaknya agama dan dunia kita , atau karena waktunya belum tepat dan Dia akan berikan semua itu kepada kita pada saat yang terbaik .
Manusia terlahir didunia membawa sepotong keberuntungan hidupnya masing – masing , Apa yang kamu miliki saat ini Belum tentu orang lain miliki Bersyukurlah .
Jadilah kuat agar tidak ada orang meremehkanmu Namun tetaplah rendah hati agar kesombongan tidak menghancurkanmu .
Jika hati dan pikiran tak sejalan
Maka akan hadir sekian getaran
Didalam jiwa
Dihati kita adalah tempat paling indah dan nyaman , Sayangnya untuk sampai kesana
Dibutuhkan segala macam aksesoris dunia yang begitu sulit di terapkan dalam hidup ini ‘-‘ .
Wa Allahu a’lam .
Sumber: Sajak Islam/Moch Anshary