Dalam surah Ad-Dukhan ayat 4-5, malam qadr dikenal juga dengan malam penetapan takdir. Seperti makna dari qadr sendiri adalah ukuran. Di malam ini Tuhan menetapkan takdir hamba-Nya selama satu tahun sampai malam qadr di tahun depan. Maksudnya, segala sesuatu yang berhubungan dengan kehidupan hamba-Nya ditentukan di malam ini. Maka dari itu, merupakan sebuah kesempatan yang besar bagi kita untuk memohon takdir yang baik menurut-Nya di malam qadr ini.
Abu Dzar al-Ghifari ra pernah bertanya kepada Rasul saw, “Wahai Rasulullah, apakah malam qadr hanya turun ketika ada para nabi di dunia ini saja? Sehingga ketika mereka meninggal dunia, malam qadr pun menghilang?” Rasul saw menjawab, “Tidak seperti itu, malam qadr hadir sampai hari kiamat.” Dengan demikian, karena malam qadr hadir setiap tahun, maka apabila kita mendapatkannya setiap tahun, sama artinya kita akan mendapatkan seribu bulan setiap tahun. Luar biasa bukan?
Dengan melihat keistimewaan malam qadr, alangkah sayangnya bila kita melewatkannya begitu saja. Maka kita harus benar-benar mendapatkannya. Mengetahui dengan jelas kapan malam ini hadir adalah satu langkah untuk mendapatkannya.
Lalu terdapat di malam keberapakah malam qadr tersebut? Dari beberapa riwayat diketahui bahwa malam qadr terdapat di malam-malam ganjil di sepuluh akhir bulan Ramadhan dan kemungkinan besar ia terdapat di malam ke-23. Seperti apa yang dikatakan oleh Syekh Shaduq dan Sayid bin Thawus, mereka berkata bahwa malam qadr terdapat di malam ke 23.
Dalam hadis yang lain dicatat bahwa Hamzah bin Abdillah berkata, “Aku berada dalam kumpulan Bani Salamah. Dan mereka berkata: Siapa yang akan pergi menemui Rasul saw untuk bertanya tentang malam qadr. Maka aku pun, Hamzah, berkata: diriku yang akan pergi.”
“Setelah itu aku pun pergi ke Madinah menemui Rasul saw. Ketika sampai di hadapan beliau, akupun bertanya, Wahai Rasulullah, Bani Salamah mengirimkan diriku kepadamu untuk bertanya tentang malam qadr. Rasul saw bersabda: malam ini malam ke berapa ramadahan? Aku menjawab: Malam ke dua puluh dua. Lalu beliau bersabda: besok, malam ke dua puluh tiga adalah malam qadr.”
Apa yang Harus Dilakukan di Malam Qadr?
Dalam sejarah dicatat bahwa Rasul saw beribadah melebihi hari-hari biasanya pada sepuluh hari terakhir dan pada malam ke 23, beliau membangunkan keluarganya untuk beribadah kepada Allah SWT. Imam Ali as pun berkata bahwa Rasul saw membangunkan keluarga beliau supaya banyak beribadah pada sepuluh hari terakhir Ramadhan dan seluruh waktu malam-malam akhir ini dihabiskan dengan sujud dan rukuk. Lalu beliau bersabda, “Mintalah malam qadr di sepuluh malam ini.”
Beribadah sesuai dengan yang diajarkan Rasul saw dan para Imam as merupakan cara yang paling meyakinkan untuk mendapatkan malam seribu bulan ini. Seperti halnya dokter adalah orang yang paling tahu tentang aturan resep yang harus dikonsumsi oleh pasien, maka Rasul saw serta para Imam as adalah yang paling tahu mengenai malam ini dan bagaimana harus mengisinya. Malam qadr, malam ke-23 Ramadhan adalah malam ibadah.
Sumber: Laman FB Tantyo Adji Pramudyo Sudharmono