- Dia seorang seniman berkebangsaan Syiria bernama Muhammad Syammath atau dikenal dengan panggilan Abu Rayyah. Beliau mengisahkan perihal sakit dan proses kesembuhannya. Penuturan beliau seperti ini :
- “Tahun 1995, saya ditimpa penyakit penyumbatan pembuluh darah di otak (stroke) sehingga tangan mengalami kelumpuhan. Bicara pun cadel atau celat”.
- “Dokter bicara kepada saya [Pak, ini akan terus anda alami sampai mati spt teman anda Aburzhon]”. “Saya buat laporan ke tempat saya bekerja dan dikeluarkan surat bebas tugas sehingga saya pun pensiun”.
- “Anak-anak saya tinggal di Amerika, mereka mengajak agar saya tinggal disana. Saya pun pergi kesana dan tinggal bersama mereka. Selama empat bulan saya terus berlatih”.
- “Dokter disana berkata kepada saya. Dia orang Yahudi, coba bayangkan : [Apakah anda seorang muslim ?]”.
Saya jawab : [Iya, saya seorang muslim].
Kemudian Dokter Yahudi itu berkata lagi : [Bacalah Al-Qur’an, niscaya bicara anda akan kembali normal].
- “Saya pegang ucapan itu sampai saya pulang ke rumah. Dan saya terus bersama Al-Qur’an. Sebulan, dua bulan sejak hari itu sampai sekarang, saya tidak pernah meninggalkan Al-Qur’an. Kenapa ?
- “Karena tiga bulan setelah rutin membaca Al-Qur’an, saya bisa bicara seperti yg anda lihat sekarang. Semua ini atas (rahmat) dari Allah Tuhan Semesta Alam dan berkah membaca Al-Qur’an al-Karim”.
====================
- Ini sangat menarik dan menjadi tantangan bagi kita sbg muslim : Apakah kita yakin dengan janji Allah :
وننزل من القرأن ما هو شفاء و رحمة للمؤمنين
“Dan Kami turunkan Al-Qur’an itu sebagai obat dan rahmat bagi orang-orang yang beriman” (QS. al-Isra’ : 82) atau kita hanya mengakui di bibir tapi mendustakan di dalam hati?
- Yang menarik dari kesaksian diatas adalah ungkapan yg lahir dari lisan seorang Yahudi “Bacalah Al-Qur’an nicaya bicara anda akan kembali normal”. Jangan sampai kita pada tahap dimana orang-orang kafir yg menyadarkan kita ttg mukjizat kesembuhan dari Al-Qur’an. Itu sungguh memalukan, saudaraku!. Padahal jauh-jauh hari, Allah sudah mengingatkan kita melalui lisan Nabi, para ulama dan da’i.
• Semoga testimoni sang seniman diatas dapat membukakan mata hati kita terbangun dari tidur panjang dan mulai sadar betapa dahsyatnya Al-Qur’an sebagai syifa’ utk menyembuhkan semua penyakit.
(Copas)