بِسْـــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Syekh Ibnu ‘Athaillah As-Sakandari berkata dalam kitab Hikamnya:
مِنْ عَلَامَاتِ مَوْتِ الْقَلْبِ عَدَمُ الْحُزْنِ عَلَى مَا فَاتَكَ مِنَ اْلُموَافَقَاتِ وَتَرْكُ النَّدَمِ عَلَى مَا فَعَلْتَهُ مِنْ وُجُوْدِ الزَّلَّاتِ
Sebagian tanda matinya hati ialah tidak merasa sedih atas hilangnya suatu amal kebaikan, dan tidak menyesal atas terjadinya perbuatan yang tidak baik kepadamu.
Penyebab matinya hati ada tiga:
- Cinta pada dunia.
- Melupakan dzikir kepada Allah.
- Membiarkan anggota tubuh di dalam kemaksiatan.
Tanda matinya hati ada tiga:
- Tidak merasa susah karena hilangnya ketaatan.
- Tidak menyesali perbuatan maksiat yang telah dikerjakan.
- Bergaul dengan orang-orang yang lalai dari Allah.
Penyebab hati menjadi hidup ada tiga:
- Zuhud dgn dunia.
- Sibuk berdzikir kepada Allah.
- Bergaul dengan para kekasih Allah
Sumber: Medsos