Mengapa Prabowo Harus Maju di PIilpres 2024?
Oleh: Dwipa Pramudya
Mas Bowo menjadi satu-satunya nama dalam seluruh lembaga survei yang memiliki modal paling lengkap untuk maju sebagai calon presiden Indonesia 2024-2029.
Mari kita urai satu per satu analisisnya:
- Ketua Dewan Pembina merangkap Ketua Umum Gerindra.
Posisi Mas Bowo di dalam partai sangat strategis dan menentukan. Dua jabatan penting dia kuasai. Sehingga Mas Bowo tidak akan mengalami kesulitan dalam menetapkan nama capres yang akan diusung oleh Gerindra. Kekuatan ini tidak dimiliki oleh kandidat lainnya.
- Partai yang solid dan terkendali.
Meski ada beberapa kandidat capres yang juga menjadi ketua umum, namun konflik internal masih terlihat mengemuka di partai-partai tersebut. Gerindra adalah partai yang sangat minim konflik, setidaknya sampai hari ini. Sepanjang tahun 2021-2022 nampak kader-kader Gerindra di daerah menggelar ikrar kesetiaan dan dukungan kepada Mas Bowo untuk tetap maju di pilpres 2024. Publik menangkap pesan ini bahwa Gerindra adalah partai yang paling siap menghadapi pemilu 2024. Soliditas ini juga nampak dipamerkan oleh petinggi-petinggi Gerindra lainnya. Nyaris tidak ada konflik yang cukup berarti.
- Loyalis dan tenaga penggerak.
Harus diakui, meski sudah mengalami kekalahan bertubi-tubi dan menyakitkan, namun Mas Bowo tetap memiliki kharisma luar biasa di mata para pendukungnya. Loyalisnya masih setia berada disekitar Mas Bowo sampai saat ini. Loyalis dan tenaga penggerak yang tersebar dari pusat hingga ke daerah masih tetap terjaga dalam satu gerak yang sama.
- Anggota Dewan dan Kepala Daerah.
Selain loyalis dan tenaga penggerak, Mas Bowo memiliki kader-kader hingga ribuan yang terpilih sebagai anggota dewan dan kepala daerah. Jumlah yang sangat signifikan tersebut dan tersebar cukup luas merupakan sumber daya yang tidak bisa dibilang kecil. Kerja-kerja politik selama bertahun-tahun dibangun secara disiplin dan terorganisir adalah kekuatan potensial untuk menghadapi semua jenis episode politik di tanah air. Kader-kader ini sudah teruji berkali-kali.
- Semangat dan optimisme yang sama.
Mas Bowo dan Gerindra mungkin bukan satu-satunya yang memiliki jumlah kursi di parlemen secara signifikan. Namun, soal semangat dan optimisme adalah lain cerita. Pendukung Mas Bowo adalah manusia-manusia yang sudah teruji dalam setiap pertarungan politik, setidaknya dalam 14 tahun sejak partai itu berdiri. Rentang waktu yang tidak sebentar. Anda mungkin akan mudah untuk menjadi setia di situasi kemenangan, namun mereka yang tetap setia dalam situasi yang sulit tentu memiliki nilai tersendiri.
- Karakter yang dipenuhi dengan kebijaksanaan dan kehormatan.
Saat kalah di pilpres 2019, Mas Bowo memberikan tauladan yang sangat mengejutkan publik. Tak banyak politisi yang mampu bersikap sebijaksana demikian. Mas Bowo mengakui kemenangan Jokowi dan siap membantu pemerintah demi menjaga persatuan dan kesatuan. Sikap yang pada akhirnya sangat dipahami sebagai upaya meminimalisir polarisasi ekstrim diantara rakyat Indonesia paska pemilu 2019. Meski mengalami kekalahan, Mas Bowo tetap mampu menjaga kehormatan dirinya dan perjuangan seluruh pendukungnya. Berdiri dengan kepala tetap tegak.
- Pendidikan dan Pelatihan Kader.
Sebuah instrumen penting yang harus dimiliki partai modern adalah pendidikan dan pelatihan kader yang terorganisir dan terpimpin. Gerindra adalah partai yang tidak pernah berhenti untuk menggelar diklat kader secara serius dan terstruktur. Diklat tersebut digelar bukan sekadar untuk memenuhi syarat dalam UU Partai Politik, namun merupakan tradisi yang sudah mengakar sejak Gerindra berdiri 14 tahun silam. Mas Bowo sangat memahami hal tersebut. Partai harus secara rutin mendidik dan melatih seluruh kader-kadernya secara berjenjang.
- Kinerja sebagai Menteri Pertahanan.
Pada 26 Februari 2022, Lembaga Survei Indonesia Political Opinion (IPO) menyampaikan hasil riset kepuasan kinerja pemerintah Presiden Jokowi-Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Hasilnya? Mas Bowo mendapat penilaian tertinggi, yaitu 81,3 persen, jauh meninggalkan menteri lainnya. Sebelumnya, yaitu pada 5 Februari 2022 lembaga riset Political Weather Station (PWS) juga menetapkanMas Bowo sebagai menteri dengan kinerja terbaik sebesar 15,1%. Nilai ini terringgi diantara menteri lainnya.
- Analisis sentimen media sosial.
Litbang Kompas belum lama ini merilis hasil survei terkait sentimen media sosial tokoh politik. Survei yang digelar pada periode 17-23 Mei 2022 tersebut menempatkan Mas Bowo sebagai tokoh politik dengan sentimen positif tertinggi (28,2%), dan sentimen negatif paling rendah (9,2%). Bandingkan dengan Ganjar Pranowo, sentimen positif (20,7%) dan sentimen negatif (20,4%). Sedangkan Anies Baswedan mendapat sentimen positif sebesar 21,5% dan negatif 20,4%.
- Tingkat elektabilitas.
Hampir disemua lembaga survei selalu menempatkan Mas Bowo sebagai kandidat capres dengan perolehan suara yang selalu konsisten-positif. Tak terbantahkan. Bahkan sebuah survei terbaru yang dirilis Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menjelaskan pemilih Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 yang berniat mendukung Mas Bowo pada Pilpres 2024 menunjukkan tren peningkatan. Survei SMRC itu diumumkan ke publik pada 4 Juni 2022.
Dari sekian alasan tersebut tentu dimensi penting lainnya seperti strategi-taktik, pembangunan koalisi, pemilihan pasangan calon, tak bisa dianggap remeh. Mas Bowo harus pandai-pandai memainkan peran dan meracik kekuatannya di lapangan.
Maka, buat apa harus menjadi king maker, jika Mas Bowo memiliki semua syarat dan kualifikasi untuk maju sebagai calon Presiden Republik Indonesia 2024-2029?