Pengasuh Pondok Pesantren Al Amien Kediri, yang juga kiai sepuh Nahdlatul Ulama, Anwar Iskandar memperingatkan agar kasus penyerangan terhadap ulama tidak dibiarkan berlarut-larut. Jika dibiarkan, kepercayaan masyarakat kepada negara lambat laun akan turun. “Jika itu terjadi, upaya meruntuhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia makin mudah dilakukan,” kata Anwar kepada Tempo, Senin, 19 Februari 2018.
Anwar mempertanyakan kinerja aparat kepolisian yang cenderung lamban menyelidiki insiden teror ini. Dengan infrastruktur dan kelengkapan teknologi keamanan saat ini, seharusnya aksi ini sudah bisa dicegah dan dilacak siapa dalangnya. “Menemukan teroris sampai orang hilang saja bisa, masak ini sulit sekali?” ucapnya.
Anwar mengatakan penyerangan itu sulit untuk tidak dikaitkan dengan gerakan tertentu. Dia menengarai adanya upaya untuk mengganggu stabilitas keamanan negara menjelang pemilihan umum. “Negara harus hadir dalam situasi seperti ini.” ujarnya.
Serangan terhadap ulama terjadi di sejumlah daerah dengan sasaran tokoh Islam dan Nasrani. Terakhir, Ahad sore, 18 Februari 2018, pengasuh Pondok Pesantren Karangasem, Paciran, Lamongan, KH Hakam Mubarok diserang orang tak dikenal di kompleks pesantren. Beruntung, Kiai selamat meski sempat jatuh karena dikejar pelaku. Ia sempat dipukul dan ditantang berkelahi. Namun menghindar dan tidak melayani tantangan itu. Belum diketahui identitas pelaku penyerangan itu. Diduga, pelakunya gila.
Sumber: tempo.co