“Neraka dinyalakan selama 1000 tahun hingga memerah, kemudian dinyalakan lagi selama 1000 tahun sampai memutih. Kemudian dinyalakan lagi selama 1000 tahun sampai menghitam. Sehingga neraka itu hitam dan gelap.”
Dunia hanyalah tempat sementara untuk mengumpulkan amal ibadah sebagai bekal menuju akhirat. Bagi orang yang beriman dan bertaqwa, mereka akan lebih mementingkan kehidupan akhirat sehingga waktunya hanya digunakan untuk melakukan amal baik. Namun, manusia memiliki ciri yang berbeda-beda sehingga ada juga orang yang tidak memperdulikan bagaimana kehidupannya di akhirat kelak. Orang-orang inilah yang tergiur dengan kenikmatan sesaat di dunia. Mereka tidak peduli akan amal baik, surga ataupun neraka. Mereka hanya berpikir bagaimana acaranya mendapatkan kebahagiaan di dunia yang sementara ini.
Seperti yang kita tahu bahwa kehidupan akhirat memberikan dua tempat kembali bagi kita, yakni surga dan neraka. Surga merupakan tempat yang penuh dengan kenikmatan yang akan ditempati oleh mereka yang beriman dan beralam saleh. Berbeda dengan itu, neraka adalah tempat yang penuh dengan siksaan dan adzab Allah akibat perbuatan maksiat mereka di dunia.
Neraka identik dengan api yang sangat panas dan menakutkan serta menyakitkan bagi siapa saja yang mengingkari perintah Allah dan Rasulullah selama masih hidup. Namun, tak banyak orang yang tahu jika neraka mempunyai beberapa warna pada api yang berbeda dengan api di dunia karena begitu panasnya.
Riwayat dari Abu Hurairah dalam sebuah hadits menjelaskan bahwa Rasulullah pernah bersabda bahwa sesungguhnya neraka Jahannam lebih panas dibanding api di dunia sebanyak 70 kali lipat. Api ini memiliki warna hitam dan begitu gelap tak bercahaya.
Selain itu, Ubay bin Ka’ab menjelaskan sebuah perumpamaan orang kafir di dalam neraka sebagaimana surat An Nur. Dalil tersebut menjelaskan bahwa seperti gelap gulita di dalam lautan yang dalam dengan ombak di atasnya dan diatasnya lagi ada awan, gelap gulita yang berlapis-lapis.
Sajak Islam/MI