Torehan kisah dan sejarah baru kemarin telah terjadi di Kanjuruhan . Ada banyak tangisan diluar sana yang Tak bisa disaksikan oleh kasat mata namun mampu Dijangkaù Mata bathin dan Ulurkan tangan .
Hal apa yang tak terjangkau di dalam pandangan mata bathin kita ? Bukankah pandangn bathin itu Melampui ruang dan Waktu ?
Dirimu adalah bagai cermin . Ketika engkau belajar memahami dirimu , berarti engkau banyak belajar dan memahami apa yang ada di dalam cermin.
Kata maaf itu sangat mudah untuk diucap namun terkadang sangat sulit untuk diterima , Orang yang sulit Mema’afkan adalah deskripsi diri yang tidak butuh Pema’afan dari kesalahan – kesalahannya yang nampak mudah.
Hanya orang yang sadar diri bahwa ia tidak luput dari kesalahan yang Pintu Ma’afnya terbuka seluas – luasnya.
Kita menyukai rutinitas , dan hidup dengan pola yang itu-itu juga dan begitu mudah melupakan peristiwa-peristiwa yang terlewati.
Ternyata . hidup yang rutin bisa dengan mudah ditebak dan itu sangat membosankan. ia bisa memisahkan kita dari sumber kebahagiaan hidup dan membuat kita tak mampu menangkap secara spontan nilai-nilai dibalik kemanusiaan.
Seketika ide-ide dan situasi baru muncul sebagai bentuk hadiah dari Tuhan Rabbul Alamin agar diri kita bukan lagi bicara stigma dan ciri-ciri orang baik dan bijak , namun sudah waktunya berprilaku …
Milikilah wajah yang senantiasa menggembirakan , dengan memiliki penampilan diri yang menyenangkan bila dipandang , murah senyum , hangat percakapan , dan kehadirannya senantiasa dirindukan oleh sahabat.
Biasakan bertutur bahasa yang indah , dengan memiliki bahasa yang indah meskipun sederhana , mudah difahami dan tidak membuat orang tersinggung.
Jadilah hati yang menyenangkan , Hati adalah cerminan sikap peribadi seseorang . Sikap dan perilakunya memberikan rahmat bagi sekitarnya . Kehadirannya memberi manfaat , kata-kata yang terucap berfaedah buat yang mendengarnya.
Orang yang lapang dada , yaitu Jiwanya terbuka , jujur , berterus-terang , dan bertoleransi . Arif menghadapi suasana gembira dan sedih , bijaksana dalam mengambil keputusan .
Tangan yang senantiasa terbuka , yaitu senang membantu siapa saja , bahkan tanpa perlu dimintapun dia akan peka untuk membantu .
Semoga kita sentiasa diberikan jiwa dan hati seperti para sahabat yang terbaik dan bijak bestari .
Jadikanlah, yang indah itu budi pekerti, yang lembut itu hati, yang tipis itu rasa benci, yang tebal itu rasa kemanusiaan, yang tajam itu akal nurani, yang baik itu sifat dan laku kita . yang manis itu senyuman kita terhadap sesama dan Yang rapat itu adalah persaudaraan terjalin tanpa pamrih.
è m b u n b è n i n g
Sajak Islam/Moch Anshary