(Leiden Is Lijden / Memimpin Berarti Menderita)
Semenjak kecil saat mulai bisa baca buku, saya paling senang membaca sejarah hidup para pemimpin yang rela hidup susah menderita, tapi negeri yang dipimpin, rakyatnya sejahtera, keadilan hidup tegak didalamnya dan banyak keberhasilan demi rakyat, negeri dan keluarganya. Di negerinya tidak ada membeda-bedakan suku, agama, ras. Sementara sebagai pemimpin justru memilih hidup susah. Karena dia lebih memikirkan yang dipimpin untuk bertindak sebagai pelayan. Pemimpin yang meneladani Kepemimpinan Nabi Muhammad sebagai Pemimpin Negeri Madaniyah (Negara Masyarakat Beradab).
Negerinya maju, ekonomi negerinya makmur dan tidak ada satupun rakyatnya yang miskin, angkatan perangnya kuat, keamanan rakyat dan negerinya terjamin, kehidupan sosial masyarakatnya begitu stabil dan negeri-negeri lain pun banyak ingin bekerjasama. Bahkan di negerinya, rakyatnya tidak rela dan tidak mau menerima zakat, sedekah atau bantuan. Justru akhirnya negeri tersebut memberikan zakat, sumbangan ke negeri-negeri lain yang miskin.
Salah satu pemimpin itu adalah Umar bin Abdul Azis. Pemimpin yang sangat mashyur dan kemampuannya menjadi pelayan rakyat dan negeri sebagai manifestasi pelayan Tuhan. Bahkan saat memimpin, isterinya memberikan semua perhiasannya ke badan-badan amal.
Semoga kelak, Indonesia memiliki pemimpin seperti beliau dalam konteks keIndonesiaan. Amiin.
Yudi.