Faktarview.com, Lampung – Sebagai upaya peningkatan luas tambah tanam dan efesiensi penggunaan air di Kabupaten Lampung Tengah, pemerintah daerah setempat telah menggelar kegiatan Gerakan Percepatan Olah Tanah dan Tanam (OTT). Gerakan Percepatan OTT pada musim tanam III April-September 2018 tersebut, dipusatkan di Kecamatan Seputih Raman, juga dihadiri Inspektur I Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian RI Susanto.
Sebagaimana diketahui, target tanam hingga Bulan September secara keseluruhan mencapai luas 25.059 Ha, terdiri dari 12.956 padi gogo dan 12.103 padi sawah di sejumlah kecamatan yang mendapatkan irigasi teknis. Di Kecamatan Seputih Raman sendiri, target tanam padi sawah mencapai 5.599 Ha. Gerakan OTT tersebut didukung dengan pemberdayaan brigade alat mesin pertanian (Alsintan). ”Dengan pemberdayaan brigade alsintan tersebut, diharapkan dapat mempercepat pengolahan tanah sehingga tanam padi dapat selesai sesuai jadwal air yang ditentukan,” tegas Bupati Loekman Djojosoemarto, dalam sambutannya.
Menurut Loekman, potensi sumberdaya lahan pertanian di Kabupaten Lampung Tengah masih cukup luas dan srategis yakni mencapai sekitar 82.369 Ha, dimana luas lahan sawah irigasi mencapai 57.637 Ha, sedangkan luas lahan kering yang dapat digunakan untuk pertanian tanaman pangan mencapai 128.178 Ha. ”Apabila sumber daya ini, terus dikelola dengan baik, ditambah dengan masuknya teknologi budidaya yang sempurna, maka target pemerintah untuk terus meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat kabupaten ini Insya Allah akan tercapai,”katanya.
Seberapa besar keinginan kita untuk mencapai target, kata Loekman, dalam pelaksanaanya terutama di lapangan, selalu saja dihadapkan pada permasalahan klasik, untuk itu diperlukan kesamaan presepsi, keterpaduan teknologi serta sinkronisasi teknis dan program kegiatan dalam rangka pembangunan pertanian kearah yang lebih baik. ”Kita berharap dalam menghadapi tantangan ketahanan pangan saat ini perlu implementasi kesamaan persepsi, keterpaduan teknologi dan sinkronisasi untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan,”katanya.
Sementara itu, Inspektur I Inspektorat Jenderal Kementerian Pertanian RI Susanto, yang hadir pada kesempatan itu menegaskan, kegiatan olah tanah dan tanam serentak di Kabupaten Lampung Tengah, khususnya di Kecamatan Seputih Raman, Kotagajah dan Kecamatan Gunungsugih, merupakan fokus pemerintah untuk segera memanfaatkan lahan setelah panen dan memperluas areal tanam dengan mobilisasi alsintan traktor. Juga mengoptimalkan pemanfaatan hasil rehabilitasi jaringan irigasi dan memperluas penggunaan benih unggul berumur genjah. ”Olah tanah dan tanam serempak diharapkan meminimalisir serangan hama atau penyakit sehingga hasil panen bisa lebih maksimal, muaranya pendapatan dan kesejahteraan petani meningkat,”katanya.
Susanto berharap, dengan menggunakan setidaknya 20 unit traktor roda empat, 511 traktor roda dua, gerakan olah tanah dan tanam dapat berjalan sesuai jadual yang telah ditetapkan yakni hingga akhir September 2018. ”Harapan kami seluruh lahan yang ditargetkan untuk dilakukan pengolahan dan tanam dapat dilaksanakan tepat waktu,” tandasnya.
Dia mengingatkan, stabilitas nasional erat kaitannya dengan kecukupan dan ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat. Untuk itu, pemerintah berupaya semaksimal mungkin untuk menjamin ketersedian pangan tersebut dengan jalan meningkatkan produksi hasil-hasil pertanian terutama padi. ” Harapan kami kepada semua masyarakat tani dalam kabupaten ini untuk terus berpacu dalam usaha pertaniannya, ikuti petunjuk yang diberikan penyuluh lapangan dan jalin hubungan komunikasi yang baik serta segera laporkan kepada petugas bila ada permasalahan di lapangan,”katanya. (pri)