سْـــــــــــــــــــــمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيم
“Jika merasa ikhlas berarti belum ikhlas, Namun jika merasa belum ikhlas berarti insyaAllah ikhlas”
Ikhlas memang perkara yang berat dan kita senantiasa selalu menjaganya
Memang beramal penting sebagai buah dari ilmu, tetapi ternyata ada yang LEBIH PENTING setelah kita beramal, yaitu lebih fokus menjaga dan memohon agar amal kita diterima
Karena siapa yang menjamin amal yang kita lakukan diterima oleh Allah?
Sangat di sayangkan sekali setelah lelah dan capek beramal ternyata tidak diterima, bisa jadi karena riya atau memang niat yang tidak ikhlas
Lihat contoh Nabi Ibrahim alaihissalam,
* Beliau seorang Nabi dan Rasul
* Beliau membangun meninggikan ka’bah rumah Allah
* Beliau melakukannya atas perintah Allah
Akan tetapi beliau TETAP BERDOA MEMOHON agar amalnya diterima oleh Allah sebagaimana Allah abadikan doa beliau didalam kitab Al quran
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاِ ذْ يَرْفَعُ اِبْرٰهٖمُ الْقَوَا عِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَاِ سْمٰعِيْلُ ۗ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
wa iz yarfa’u ibroohiimul-qowaa’ida minal-baiti wa ismaa’iil, robbanaa taqobbal minnaa, innaka angtas-samii’ul-‘aliim
“Dan (ingatlah) ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail (seraya berdoa), “Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.”(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 127)
Maka apalagi kita yang bukan Nabi dan tidak mendapatkan wahyu dan bukan Wali, hanya seorang hamba yang penuh dengan dosa dosa yang tanpa kita sadari setiap hari , tentu lebih layak berdoa dan memohon agar amal kita diterima
Karenanya setiap subuh/dzikir pagi kita berdoa,
Sebagaimana Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam berdoa dan meminta setiap setiap hari
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْماً نَافِعاً، وَرِزْقاً طَيِّباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allahumma Inniy As-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqon thoyyiban, wa ‘amalan mutaqobbalan
Yang Artinya :
“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima”.
Musnad Imam Ahmad, 6/322; Sunan Ibnu Majah, no. 925; dan hadits ini dinilai sebagai hadits shahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah dalam Shahih Ibni Majah, no. 753
Salah satu cara agar amal diterima adalah berusaha menyembunyikan amal tersebut dan tidak diketahui oleh orang, cukup aku dan para malaikat serta Allah sebagai Saksinya.
۞ اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ ْعَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ ۞
ℴ ℳ
Mualaf Indonesia/Imam Suci Awan