Assalamualaikum…
Merugi itu tatkala mendapatkan takdir baik berupa senang dan bahagia namun hati terlena hingga lupa untuk mensyukurinya dan jika tertimpa takdir yang dirasa buruk ia menggerutu seolah tak terima.
Saudaraku, ridha atas takdir itu ujian keimanan
Jangan pernah melawan takdir…
Terima, jalani, syukuri
Kalau tahu makna yakin kepada Allah Ta’ala, mengimani Allah, mengimani qodha dan qodr maka tidak akan pernah ada kesusahan sebab percaya apa yang digariskan oleh Allah itulah keadaan yang terbaik untuk kita.
Barangkali sekarang kita dalam keadaan di titik terendah, maka syukuri dan nikmati saja sebab semuanya hanya keadaan yang sementara.
Barangkali Allah beri keadaan tak menyenangkan itu untuk melatih kita bagaimana besok ketika kita dalam keadaan nyaman kita bisa membantu mereka yang sedang dalam posisi seperti kita saat ini.
Dalam keadaan susah, jangan justru lalai dan menjauh dari Allah dan melakukan sesuatu yang tidak disukai Allah.
Kita hanya perlu tawakal, sabar, ihtiar.
Perbaiki hubungan dengan Allah nanti Allah akan perbaiki hubungan kita dengan orang-orang disekitar kita.
Bukankah hanya Allah yang mampu membolak balikkan hati, hanya Allah yang mampu merubah suasana dan keadaan.
Walau kita berupaya keras macam apapun, jika Allah belum berkehendak maka tidak akan mampu kita merubahnya.
Dekati Allah, tertibkan ibadah wajibnya, tambah banyakin ibadah sunnahnya.
Rasulullah mengajarkan istighfar, sedekah (walau dalam keadaan sempit), mendo’akan segala kebaikan untuk orang lain (maka do’a itu akan kembali kepada kita).
Jangan pernah juga tinggalkan tilawah dan perbanyak sholawat kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam.
Mengapa Allah beri keadaan susah kepada kita, sebab Allah Yang Maha Tahu keadaan hamba-Nya. Bisa jadi saat kita diberi keadaan lapang justru kita menjadi orang yang sombong dan takabur sehingga makin menjauhkan kita dari Allah.
Semua keadaan kita pasti ada maksud dari Allah untuk kebaikan kita sendiri.
Segala kesusahan kita adalah sebagai penghapus dosa-dosa kita.
Bukankah lebih baik jika dosa-dosa kita dibersihkan ketika masih di dunia daripada kelak dicuci di akherat ?
Sebagai hamba, kita harus tahu memposisikan diri.
Yang paling penting adalah selalu berbaik sangka.
Sebab Allah sesuai prasangka hamba-Nya.
Hati-hati berucap sebab ucapan adalah do’a…
Barakallah fiik
Sumber: Sajak Islam/Widdie Al-Ghifarr”i