FAKTAREVIEW – PLTSa milik Pemprov. DKI Jakarta untuk opsi mengatasi permasalahan timbunan sampah di Bantargebang, saat ini sudah mulai beroperasi.
Perkembangan Pilot Plant Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Bantargebang saat ini sebagai berikut:
- PLTSa sudah beroperasi kontinyu.
- Menjadikan sampah sebagai energy listrik.
- Dengan bahan baku sampah, menghasilkan listrik dengan nilai kalor 1.500 kkal/kg.
- Pembakaran di dalam tungku pada suhu >850’C, tanpa bahan bakar tambahan.
- Operasional dengan kapasitas penuh menghasilkan listrik 731,1 kW.
- Listrik digunakan untuk kepentingan internal PLTSa, sebesar kurang lebih 350 kW
Sedangkan kalau dilihat kinerjanya PLTSa saat ini dari periode Februari – Oktober 2020 pada infografik sebagai berikut :
- 190 ton sampah yang dibakar.
- 81,33% Kemampuan mereduksi sampah.
- 583,95 MWh Energi listrik yang dihasilkan(sekitar 110 kWh/ton sampah).
- 529,4 ton Jumlah residu Fly Ash dan Bottom Ash (FABA).
Menurut Anies, “dulu sampah hanya menjadi sampah saja atau waste to waste. Dengan adanya pilot plant PLTSa, sampah dapat menjadi energi atau waste to energy,”jelasnya.
“Pilot plant PLTSa ini jadi opsi untuk mengatasi permasalahan timbunan sampah,”lanjut Anies.
“Teman-teman selalu ingatlah, berbicara tentang sampah adalah tanggung jawab kita bersama. Berikan energimu kontribusi untuk lingkungan yang lebih baik dengan memilah sampah juga memulai gaya hidup minim sampah,”ingat Anies.
#pemprovdkijakarta #dinaslhdki
#dinaslingkunganhidupdkijakarta
Sumber: ABW