ٱلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ ٱللَّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ.
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۙ
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ
“Puasa adalah perisai.”
Yaitu penjaga yang menjaga seorang hamba dari dosa-dosa di dunia, membiasakannya untuk mengerjakan kebajikan, dan menjaga dari siksa neraka.
Ini adalah hikmah syariat yang paling agung dari faidah puasa, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.” (QS. al-Baqarah/2:183).
Jadi, puasa menjadi perisai dan sebab untuk mendapat ketakwaan. Karena puasa mencegah dari perbuatan haram dan apa-apa yang dilarang serta memerintahkan untuk memperbanyak amal ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.
Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ : فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ
“Orang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika berbuka puasa dan kegembiraan ketika bertemu dengan Rabb-nya.”
Kedua ganjaran ini, ganjaran pertama, segera didapat dan ganjaran kedua, ganjaran yang didapatkan di akhirat. Yang langsung didapat yaitu ketika orang yang berpuasa itu berbuka, ia gembira karena nikmat Allah yang diberikan kepadanya sehingga bisa menyempurnakan ibadah puasanya.
Sedangkan ganjaran yang akan datang yaitu kegembiraannya ketika bertemu Rabb-nya dengan keridhaan-Nya dan kemuliaan-Nya.
Mudah”an besar harapan kita dapatkan atas karunia rahmatNya.
Jangan menunda apa yang harus diri kerjakan saat ini. Penundaan hanya membuat diri tertinggal.
Ya Allah..
رَبَّنَآ أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَٱغْفِرْ لَنَآ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah dosa-dosa kami. Sungguh Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu
Aamiin..
Sumber Doa: QS. At-Tahrim 8
Wassallam,
Barakallahu fiikum