‘ Realize ‘
Oleh : Moch Anshary
Kita tidak akan pernah belajar apapun dari kehidupan ini , jika kita merasa selalu benar sendiri.
Dan yang namanya Kegelisahan itu seperti kursi goyang . Selalu membuatmu bergerak , tetapi tidak membawamu ke mana-pun.
Juga menangis-lah bila rasa sedih itu ada , tersenyum-lah disaat keindahan diatas kepahitan menyelimuti hatimu.
Tertawa-lah bila itu untuk menghilangkan rasa sakitmu , tumpahkan-lah amarahmu dengan berkata – kata lembut jangan sampai terletup-letup emosimu melainkan yang menyejukan hati.
Ikutilah intuisi manusiawimu dengan tetap berupaya tegar sesanggup kuatmu , dan jangan-lah lupa !, Tidak ada yang tak mungkin dengan ampuhnya Do’a , yang memohon dan meminta dengan sungguh – sungguh tidaklah selain hanyalah kepadaNyà.
Ketika gelap , baru tersadarkan apa arti dari terang . Ketika kekeringan , baru tersadarkan betapa berartinya air . Ketika kehilangan , baru tersadarkan arti dari memiliki . Ketika sakit , baru tersadarkan arti dari sebuah kesehatan.
Ketika berpisah , baru tersadarkan arti dari kebersamaan . Sungguh disayangkan , ‘kesadaran’ itu datangnya selalu belakangan . Bukan kejadian yang membuat kita sedih atau bahagia , tetapi saat harus memilih diantara keduanya.
Kemarin sudah tiada , esok belumlah tiba , kita hanya punya satu hari , yaitu hari ini . Jangan sesali yang telah berlalu , itu perbuatan sia-sia.
Syukuri apa yang telah dimiliki , agar kebahagiaan selalu berada disisi kita . Jangan cari kesempurnaan , tetapi sempurnakanlah yang telah ada.
Dalam kehidupan nyata , kadang kita suka mempermasalahkan hal yang kecil , yang tidak penting , sehingga akhirnya merusak nilai yang besar.
Persahabatan yang indah selama puluhan tahun berubah menjadi permusuhan yang hebat , karena sepatah kata pedas yang terkadang tidak di sengaja.
Yang remeh kerap dipermasalahkan , tetapi yang lebih penting dan berharga lupa dan terabaikan . Seribu kebaikan sering tidak berarti , tapi setitik kekurangan di ingat seumur hidup.
Mari belajar menerima kekurangan apapun yang ada dalam kehidupan kita . Bukankah tak ada yang sempurna didunia ini ?.
Sehati bukan karena memberi , tetapi sehati karena saling memahami . Betah bukan karena mewah , tetapi betah karena saling mengalah.
Bersama bukan karena harta dunia , tetapi bersama karena saling mengisi saling memberi , saling mengingatkan diri , saling menyayangi hingga sampai ke kehidupan berikutnya nanti.
Ketenangan dan Hidayah tidak Ternilai dengan sebuah materi , Ini lah Tujuan Sesungguhnya , Sebagai Akhir yang baik dikehidupan.
Mulai kini rawatlah ikhlasmu , karena dengan begitu kamu akan terbiasa untuk lebih banyak mengizinkan takdir memainkan peran tanpa kamu perlu khawatir tentang keadaan dan perasaanmu.
Begitulah petuah dari sang bijak , belajarlah menerima apapun ketentuan dari Tuhan sang pemilik jagad semesta alam.
c o n t e m p l a s i