Sahabat, pernahkah anda menyesal melakukan sebuah kebaikan? Saya harap tidak, karena setiap kebaikan selalu punya cara unik untuk kemba!li kepada pemberi kebaikan.
Seperti halnya kisah berikut ini :
Dikisahkan karyawati ini bekerja di pabrik yang memproduksi makanan beku. Setiap hari, sebelum pulang ia bertugas menghitung jumlah stock barang yang tersisa di gudang. Tentu saja gudang itu bukan sembarang gudang, melainkan sebuah freezer raksasa.
Hari itu, saat masih berada di dalam gudang, rekannya yang terburu-buru pulang tak sempat mengecek secara teliti dan langsung mengunci gudang tanpa melihat bahwa ia masih berada di dalam.
Begitu sadar terkunci, si karyawati wanita tadi segera berlari menuju pintu, menggedor-gedor dan memanggil-manggil, sayangnya tak ada seorangoun yang mendengarnya.
Meski tahu, bahwa saat itu sudah jam pulang, dan kemungkinan besar seluruh rekannya sudah tak ada di sekitar gudang, wanita ini tak mau berputus asa. Ia terus berteriak-teriak hingga suaranya serak, dan menggedor-gedor hingga tangannya kesakitan
Namun, setelah beberapa jam, ia semakin kedinginan dan kelaparan. Tenaganya pun tak banyak tersisa lagi. Bahkan tubuhnya telah hampir membeku, bibirnya membiru dan rambutnya sampai tertutup bunga es, akhirnya dia pun tak sadarkan diri.
Tepat saat itulah, seseorang datang membuka pintu dan menyelamatkannya.
Sosok penolong itu ternyata adalah Satpam pabrik tersebut. Ia segera dibawa ke Pos Satpam, diberi minum air hangat dan dihangatkan dengan mesin pemanas.
Setelah kondisinya membaik, ia mengucapkan banyak terima kasih, namun karyawati itu merasa heran bagaimana sang Satpam mengetahui bahwa ia masih berada di gudang penyimpanan.
Salah satu Satpam senior itu berkata, kau sudah menolong dirimu sendiri, nak! …
Ternyata, adalah kebiasaan wanita ini setiap datang dan pulang bekerja ia selalu menyapa Satpam yang bekerja di Pos jaga.
“Selamat pagi, Pak!”
“Pulang dulu ya, Pak!.. Sampai ketemu besok.”
Dan bagi Satpam yang telah bekerja selama 8 tahun di Pabrik tersebut, wanita itu adalah satu-satunya orang yang meluangkan waktu untuk menyapanya.
Karenanya, hari itu sang Satpam merasa ada yang kurang. Pasalnya jam pulang sudah lama berlalu namun ia belum mendengar suara ramah yang biasanya menyapa. Maka, Satpam itu memutuskan untuk mengecek sekali lagi seluruh ruangan di dalam Pabrik.
Begitulah ia akhirnya menemukan wanita itu dalam keadaan pingsan di Gudang makanan.
Siapa yang menyangka kebiasaan kecil semacam menyapa, ramah dan tersenyum tulus, bisa menyelamatkan nyawa wanita itu
Kisah ini menginspirasi kita, bahwa tak ada kebaikan yang sia-sia, bahkan jika itu adalah hal sepele dan semudah senyuman bahkan hanya satu kalimat ramah.
Begitulah kebaikan sahabat, ia akan selalu diingat, dan ia juga akan selalu kembali, dengan cara yang tak pernah disangka-sangka.
Bahwa setiap menabur kebaikan, sejatinya kita sedang menabung kebaikan untuk diri kita sendiri.
Semoga Bermanfaat, Dari sahabat untUk sahabat smoga manfaat
Barokallohu fiikum
Sumber: FB Khodijah