Setiap Cobaan Datang Sebuah Proses Pendewasaan Diri |

Saya Punya Hutang dan Tidak Punya Pekerjaan Serta ada Keluarga Harus Saya Nafkahi. Sementara Yang Ditawarkan Kepada Saya Hanya Menjadi Pegawai Bank (Ribawi). Saya Harus Bagaimana??

Pertanyaan :

Bismillah ijin bertanya pak dewo, saat ini kami memiliki hutang dan kami tidak bekerja, saat ini tawaran pekerjaan hanya dari bank.

Dan memang ada keluarga juga yg kami harus nafkahi,

bagaimana pendapat nya syukron jazakallah khair.

Jawab :

Bismillah

Dijawab oleh  @dewopakde  – Komunitas Pengusaha Muslim

☑ Sebagai muslim kita harus meyakini bahwa Allah menguji hambaNya sesuai dengan kemampuan.

Dalam surah Al Baqarah ayat 286 dikatakan,

لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”  (QS Al Baqarah: 286)

☑ Juga sebagai muslim kita harus tahu bahwa kehidupan ini isinya ujian. Setiap manusia pasti diuji dalam bentuk ujiannya masing masing.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُم مَّثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِن قَبْلِكُم ۖ مَّسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّىٰ يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَىٰ نَصْرُ اللَّهِ ۗ أَلَا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ ‎

“Apakah kalian mengira untuk masuk ke dalam surga sementara belum datang kepada kalian seperti yang menimpa orang-orang sebelum kalian? Mereka ditimpa kesulitan dan kesusahan, bahkan digoncang dengan berbagai macam ujian. Sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman berkata: ‘Kapan datangnya pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala?’ Ketahuilah sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat”.

(QS. Al-Baqarah: 214).

☑ Jalan menghadapi ujian tidak ada lain selain kesabaran.

Allah berfirman dalam ayat yang lainnya:

أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ

“Apakah kalian mengira akan masuk surga, sementara belum tampak bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala siapa di antara kalian yang bersungguh-sungguh dan siapa yang sabar”  (QS. Ali-Imran: 142)

Jalan menuju surga membutuhkan kesabaran, keimanan, kekuatan dan kesungguhan.

☑ Dosa riba sangat lah besar. Lebih besar dari zina. Dan menjadi pegawai bank konvensional merupakan bagian yang terlibat di dalam urusan dosa besar tersebut.

Sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anha pernah mengatakan,

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- آكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَكَاتِبَهُ وَشَاهِدَيْهِ وَقَالَ هُمْ سَوَاءٌ.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat pemakan riba, yang memberi makan riba, yang menulis transaksi, dan dua saksi transaksi riba. Beliau mengatakan, “Mereka semua sama”.

(HR. Muslim 4177, Abu Daud 3335 dan yang lainnya).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Riba itu ada 70 dosa. Yang paling ringan, seperti seorang anak BERZINA dengan IBUnya”. (HR. Ibnu Majah 2360 dan dishahihkan al-Albani).

☑ Memberi nafkah keluarga merupakan ibadah yang Agung.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

دِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِى رَقَبَةٍ وَدِينَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِى أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ

“Satu dinar yang engkau keluarkan di jalan Allah, lalu satu dinar yang engkau keluarkan untuk memerdekakan seorang budak, lalu satu dinar yang engkau yang engkau keluarkan untuk satu orang miskin, dibandingkan dengan satu dinar yang engkau nafkahkan untuk keluargamu maka pahalanya lebih besar (dari amalan kebaikan yang disebutkan tadi, pen)”.

(HR. Muslim no. 995).

☑ Memberi nafkah keluarga harus dari yang halal jangan dari yang haram.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَتَصَدَّقُ أَحَدٌ بِتَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ إِلاَّ أَخَذَهَا اللَّهُ بِيَمِينِهِ فَيُرَبِّيهَا كَمَا يُرَبِّى أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ قَلُوصَهُ حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ أَوْ أَعْظَمَ

“Tidaklah seseorang bersedekah dengan sebutir kurma dari hasil kerjanya yang halal, melainkan Allah akan mengambil sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya lalu Dia membesarkannya sebagaimana ia membesarkan anak kuda atau anak unta betinanya hingga sampai semisal gunung atau lebih besar dari itu”.

(HR. Bukhari no. 1410 dan Muslim no. 1014).

☑ Allah Ta’ala tidak menerima sesuatu kecuali hanya yang baik baik.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّباً، وَإِنَّ اللهَ أَمَرَ المُؤْمِنِيْنَ بِمَا أَمَرَ بِهِ المُرْسَلِيْنَ فَقَالَ {يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوْا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا} وَقَالَ تَعَالَى {يَا أَيُّهَا الذِّيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ} ثُمَّ ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى السَّمَاءِ: يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌوَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لَهُ

“Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik-baik saja. Dan sungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman sebagaimana dia telah  memerintahkan kepada para Rasul. Maka Allah berfirman: “Wahai para Rasul makanlah dari yang baik-baik dan beramallah yang shalih”. Sementara kepada orang-orang yang beriman Allah berfirman: “Wahai orang-orang yang beriman makanlah dari kebaikan apa yang telah Kami berikan kepada kalian sebagai rezeki.” Kemudian Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan ada seorang pria yang melakukan perjalanan jauh, pakaiannya kusut masai dan berdebu. Dia mengangkat tangannya ke langit mengatakan, ‘Wahai Tuhanku, Wahai Tuhanku.’ Sementara makanannya haram, minumannya haram, makanan tambahannya juga haram. Maka bagaimana orang tersebut bisa dikabulkan doanya.”   (HR. Muslim).

MAKA….

Berdasarkan semua dalil di atas tidak ada pilihan lain bagi antum kecuali ber sabar dan berupaya lebih cerdas dan lebih keras lagi dalam mencari jalan nafkah.

Jangan pernah berpikir untuk memberi nafkah keluarga sendiri dengan sesuatu yang kotor.

Ingat tidak pernah ada orang yang berdosa karena mati kelaparan, tapi betapa besar dosa orang orang yang nekat mencari nafkah dari jalan yang tidak halal sebagaimana bekerja sebagai pegawai bank konvensional. Sebagaimana penjelasan dalil dalil di atas.

Semoga Allah memudahkan dan menguatkan antum dalam masalah ini.

Dan semoga Allah menjaga kita dari harta harta yang meragukan dan haram. Aamiin.

Allahu a’lam. Barakallah fiikum.

@dewopakde

Komunitas Pengusaha Muslim

Share Article:

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


Notice: Undefined property: stdClass::$data in /home/fakt6635/public_html/wp-content/plugins/royal-elementor-addons/modules/instagram-feed/widgets/wpr-instagram-feed.php on line 4894

Warning: Invalid argument supplied for foreach() in /home/fakt6635/public_html/wp-content/plugins/royal-elementor-addons/modules/instagram-feed/widgets/wpr-instagram-feed.php on line 5567

Berita Terbaru

  • All Post
  • Autotekno
  • Beauty
  • Berita
  • Dunia
  • Ekonomi & Bisnis
  • Foto
  • Gaya Hidup
  • ILD
  • Konsultasi
  • Lifestyle
  • Nasional
  • Olahraga
  • Opini
  • Photography
  • Redaksi
  • Sosok
  • Travel
  • Uncatagories
  • Warna
    •   Back
    • Politik
    • Hukum
    • Daerah
    • Pendidikan
    • Wawancara
    •   Back
    • Peluang Usaha
    • Entrepreneur
    •   Back
    • Fashion
    • Kesehatan
    • Travelling & Kuliner
    •   Back
    • Motivasi
    • Inspirasi
    • Training & Seminar
    • Info Warga
    • Komunitas
Jual Beli Saham

Pertanyaan: Apa hukum syariat yang lurus ini tentang jual beli saham perusahaan, misalnya perusahaan angkutan…

FAKTAREVIEW

Mengulas Fakta Dibalik Berita

Join the family!

Sign up for a Newsletter.

You have been successfully Subscribed! Ops! Something went wrong, please try again.
Edit Template

faktareview

Mengulas Fakta Dibalik Berita

Semoga konten-konten faktareview.com yag hadirkan bisa dinikmati, bisa memenuhi kebutuhan informasi serta bisa ikut membangun kesadaran masyarakat  menuju masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur.

Terimakasih Telah Berkunjung