Ibu adalah wanita yang telah Allah angkat derajatnya. Sehingga seorang ibu bisa menjadi sebab Neraka dan Sorgamu
Sebanyak apapun ibadahmu, bila kamu durhaka kepada ibumu. Maka sorga tidak akan layak untukmu.
Oleh karenanya, hormatilah ibumu, sayangilah ibumu. Bukan hanya pada tanggal tertentu, akan tetapi menyayangi ibu di setiap waktumu.
Rasulullah SAW bersabda,
الْوَالِدُ أَوْسَطُ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ فَإِنْ شِئْتَ فَأَضِعْ ذَلِكَ الْبَابَ أَوِ احْفَظْهُ
Artinya: “Orangtua adalah pintu surga paling tengah. Kalian bisa sia-siakan pintu itu atau kalian bisa menjaganya.” (HR. Tirmidzi).
Di dalam Islam, ibu memiliki keistimewaan dan kemuliaan yang tak terhingga. Bahkan Islam menempatkan posisi ibu begitu indah dan tinggi di mata manusia.
“Sampai-sampai Nabi Muhammad SAW menyebut tiga kali ketika ditanya posisi ibu di mata anak dalam konteks berbakti, sebagai bukti keistimewaan ibu di mata Allah,” ucapnya.
Nabi Muhammad SAW bersabda,
جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ بِحُسْنِ صَحَابَتِى قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « أُمُّكَ » . قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ « ثُمَّ أَبُوكَ »
Artinya: “Seorang pria pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Siapa dari kerabatku yang paling berhak aku berbuat baik?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu.’ Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ibumu’. Dia berkata lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, ‘Ayahmu’.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Selain itu terdapat keberkahan di dunia, anak berbakti kepada ibu juga dimudahkan dalam urusan dunia hingga akhirat, hingga jaminan surga kelak di akhirat bagi anak yang senantiasa selalu berbakti.
Sumber: Ahlussunnah wal jama’ah Asy’ariah wal Maturidiyah