Jangan pernah menilai seseorang dengan melihat masa lalunya. Betapa banyak di antara kita yang memiliki masa lalu yang kelam, jauh dari sunnah, jauh dari hidayah, tenggelam dalam dunia yang menipu, terombang-ambing dalam kemaksiatan yang nista dsb.
Bukankah banyak Shahabat -radhiallahu ‘anhum- yang dahulunya pelaku kemaksiatan, peminum khamr, bahkan pelaku kesyirikan? Akan tetapi tatkala cahaya hidayah menyapa hati mereka, jadilah mereka generasi terbaik yang pernah ada di atas muka bumi ini?
Bisa jadi Anda salah satu dari mereka para ikhwan/akhwat yang memiliki masa lalu yang kelam, yang mungkin saja kebanyakan orang tidak mengetahui masa lalu kelam Anda.
Sebagaimana Anda tidak ingin orang lain menilai Anda dengan melihat masa lalu kelam Anda, maka janganlah Anda menilai orang lain dengan melihat masa lalunya yang buruk.
Yang menjadi patokan adalah kesudahan seseorang, kondisinya tatkala akan meninggal, bukan masa lalunya.
Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Amalan-amalan itu tergantung akhirnya.”
Wallahu a’lam bish shawab.
(Copas)