Stress merupakan hal yang normal dalam hidup ini. Pertama anda dilahirkan ke bumi, bahkan dalam proses anda dilahirkan saja anda sudah dihadapkan dengan stress. Anda tidak mungkin menghindari atau lari dari stress itu. Yang menjadi masalah adalah cara bagaimana anda menghadapi stress itu. Kalau anda tidak dapat mengelolanya dengan baik, Anda bisa menjadi sakit. Penyakit Insomnia, keluhan gastrointestinal, astma, hipertensi, jantung, kegemukan, gila atau bahkan kematiaan dapat mengancam Anda
Waktu saya antri “check-in” di suatu loket penerbangan, saya lihat tiba-tiba seorang yang berpakaian uniform satu kesatuan, dengan kumis yang tebal, dan tampang agak sangar, langsung menuju meja “check-in.” Merasa sudah lama menunggu, dan barangkali tidak senang dengan perilaku calon penumpang yang tidak mau antri itu, beberapa penumpang memprotes dan berteriak supaya petugas kounter tidak melayaninya. Singkat cerita, terjadilah pertengkaran antara beberapa calon penumpang dengan calon penumpang yang mungkin merasa dirinya jagoan dan lebih penting itu. Perkelahian hampir saja terjadi, untung ada petugas keamanan yang dapat menengahi.
Satu stress yang sama dengan situasi yang sama juga, dapat memberikan reaksi yang berbeda untuk masing-masing orang dan bahkan orang yang sama. Pada kasus di atas, bagi yang menerima, tenang- tenang saja, dapat memakluminya, bahkan dapat menghadapinya dengan senyum, tidak akan menjadi masalah. Saya, yang waktu itu juga ikut antri membiarkan saja tingkah polah bapak yang tidak mau antri itu. Saya hanya belajar berpikir positif, mungkin dia itu orang penting yang tidak terbiasa antri, atau lagi sakit, tidak kuat berlama-lama berdiri karena sakit pinggang, atau kebelet harus ke belakang. Bagi yang tidak menerima, seperti yang saya lihat pada beberapa orang, Anda dapat membayangkan, bagaimana wajah mereka waktu itu. Seperti wajah seseorang yang bersiap-siap untuk bertarung. Mukanya merah, tegang, gerahamnya mungkin bergetar dengan mata melotot. Jantungnya juga berdetak kencang, nafas sesak. Bayangkan kalau dia memang sudah punya faktor risiko penyakit jantung, bisa mendadak meninggal saat itu juga.
Lalu, stress seperti itu dalam dunia modern sekarang ada di mana-mana, bahkan dalam rumah anda sendiri. Istri yang suka ngomel, pembantu yang tidak masuk, tagihan listrik, air yang melonjak, harga kebutuhan pokok yang terus naik, tagihan kartu kredit yang belum lunas, anak yang bermasalah, bahkan televisi sebagai sarana informasi dan hiburan yang murah di rumah Anda sekarang dapat menjadi sumber stress. Berita mengenai kekerasan seperti teroris, peperangan yang tidak henti-hentinya, pembunuhan, perampokan, tawuran, bencana, di mana-mana, dagelan politik, bahkan mulut pemimpin yang kotor, ulah-polah pemimpin-pun juga dapat menjadi pemicu stress. Semua dapat membuat banyak orang menjadi sesak nafas, sakit dada, tidak bisa tidur. Sumpah serapah, caci makipun sering tersembur dari mulut mereka.
Karena itu, seperti saya singgung di atas, stress adalah hal yang normal dalam hidup, dia adalah realita hidup yang kita tidak dapat lari darinya, karena stress itu ada di mana-mana. Tetapi ingat, bahwa kita dapat menjadi lebih baik, bijak, sukses, berkembang karena adanya stress itu. Bahkan, kita dapat menjadi lebih sehat karena dipicu lebih dahulu oleh stress. Pengalaman saya, banyak pasien menjadi lebih sehat setelah mereka mengalami serangan jantung, mengidap diabetes melitus. Mereka kemudian menjadi tertantang untuk hidup lebih sehat. Sebaliknya, stress juga dapat membuat Anda terpuruk, sakit, bahkan gila. Semua tergantung bagaimana Anda menyikapinya saja. Jalani saja hidup ini, kata orang bijak, hiduplah seperti air mengalir, “kenapa harus susah?” #irsyalrusad #healthylife
Oleh : DR. Irsyal Rusad – Dokter Spesialis Penyakit Dalam